get app
inews
Aa Read Next : Ribuan Warga Meriahkan Mlaku Bareng Milad ke-56 RS Siti Khodijah Sepanjang

Makam Mbok Rondo 'Siti Asmah' Putri Sunan Bungkul Surabaya yang Diyakini Pembabat Alas Desa Semampir

Rabu, 20 September 2023 | 10:07 WIB
header img
Makam Siti Asmah atau yang dikenal 'Mbok Rondo' berlokasi di RT 07, RW 04 dekat prapatan Juanda, Desa Semampir, Kecamatan Sedati, Sidoarjo. (Foto : Ulum Fajar Setiawan/iNewsSidoarjo.id).

Selain itu, juga ada Bantuan Keuangan (BK) Kabupaten Sidoarjo hingga akhirnya pemugaran yang menelan anggaran Rp 150 juta itu kelar.

Kini, kondisi Makam Mbok Rondo itu sangat bagus. Bagi peziarah yang mau masuk ke area makam akan disambut tulisan besar 'Makam Mbok Rondo-Siti Asmah.

Kemudian bangunan megah terlihat tembok batu merah tersusun rapi memperlihatkan bangunan ala Majapahit.


Luqman Mualim, Kades Semampir, Kecamatan Sedati bersama warga menggelar selamatan di Makam Mbok Rondo. (Foto : Ulum Fajar Setiawan/iNewsSidoarjo.id).
 
Sebelum masuk ke pusara Makam Mbok Rondo, peziarah bisa wudhu terlebih dahulu di tempat wudhu yang disediakan. Baru setelah itu bisa menuju teras dengan tembok sepinggang orang dewasa.

Baru setelah itu masuk ke pusara Makam Mbok Rondo yang terlihat dua batu nisannya dibalut kain mori. Makamya pun dicat emas. Kondisi suasana di dalam terasa kental aura magisnya, terasa adem.

Sosok Mbok Rondo Diyakini Putri Sunan Bungkul

H Muhammad Imron, Tokoh Agama Desa Semampir menyakini Desa Semampir didirikan oleh seorang putri dari Mbah Bungkul Surabaya yakni Siti Asmah atau dikenal Mbok Rondo.

"Beliau nama aslinya Mbah Umi Kulsum dan bukan orang yang ditinggal oleh suaminya. Beliau adalah orang yang cantik, dermawan dan pandai. Bahkan, lelaki tidak ada yang berani mendekatinya karena kepandaiannya dan kekayaannya," ujarnya.

Menurut cerita berbagai sumber, konon dijaman dahulu Mbah Siti Asmah atau Mbok Rondo bukan orang sembarangan. Beliau merupakan salah satu tokoh sakti yang ada di daerah tersebut.

Hal tersebut tak jauh dari kisah berdirinya Desa Semampir yang merupakan sebuah alas atau hutan kala itu.

Sosok Mbah Siti Asmah yang memulai membabat alas dengan melemparkan selendang pusakanya diwilayah tersebut untuk dijadikan persinggahan.

Editor : Nanang Ichwan

Follow Berita iNews Sidoarjo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut