Namun, terdapat sebuah pohon asem besar yang rindang tidak bisa ditebang. Berkat kesaktian Mbok Rondo, cukup dengan selendang miliknya dilemparkan ke pohon tersebut.
Atas izin Allah SWT, pohon tersebut bisa ditebang dan bisa menjadi pemukiman sampai saat ini.
Meski demikian, kisah Mbok Rondo atau Mbah Siti Asmah melalui mulut ke mulut warga sekitar bahwa beliau sudah ada semenjak penjajahan Belanda di Nusantara tersebut.
Mbok Siti Asmah bersama suaminya tersebut berjuang mengusir para penjajah yang ingin menguasai khususnya di Desa Semampir.
Setelah masa penjajahan Belanda, Mbok Rondo berpisah dari suaminya. Konon katanya, beliau berpisah tidak jauh dari kawasannya, mekipun soal berpisahnya Mbok Rondo dengan suaminya masih belum diketahui hingga saat ini.
Makam Mbok Rondo terlihat bagus dengan dua batu nisannya dibalut kain mori dan dicat emas. (Ulum Fajar Setiawan/iNewsSidoarjo.id).
Mitos beredar di masyarakat bahwa mbok Rondo bisa menjelma menjadi harimau dan sekitar makamnya tersebut memiliki aura yang mistis.
Ada yang mengatakan bahwa makam mbok Rondo atau Siti Asmah dijaga oleh sosok astral berupa sosok macan yang ukuran raksasa dan Genderuwo yang ada makam sekitar beliau tersebut.
Editor : Nanang Ichwan