SIDOARJO, iNews.id - Pesarean Raden Ayu Putri Ontjat Tondo Wurung atau yang sering disebut Den Ayu Putri di Desa Terung Wetan, Kecamatan Krian Sidoarjo, Jawa Timur jadi tempat jujukan para peziarah.
Makam seorang putri yang diketahui berasal dari kerajaan Majapahit dalam hari-hari tertentu ramai peziarah yang datang dari Sidoarjo hingga luar daerah.
Untuk menuju makam Raden Ayu Putri itu para peziarah akan disambut gapura besar berornamen Majapahit dengan tulisan dan petunjuk arah.
Dari gapura besar tersebut, peziarah hanya menempuh jarak sekitar 200 meter untuk menuju makam. Saat akan masuk area pendopo makam disambut dua pohon beringin yang besar.
Ketika masuk area makam, suasana sejuk dibarengi dengan hembusan angin yang membuat ingin merebahkan tubuh.
Menurut pengakuan Samuji, konon cerita Raden Ayu Putri Ontjat Tondo Wurung merupakan anak Adipati di wilayah Sidoarjo pada zaman Majapahit.
"Wilayah ini dulunya bernama Kadipaten Terung. Sedang orang yang memimpin waktu itu ialah Prabu Brawijaya V," tutur pria 50 tahun itu kepada iNewsSidoarjo.id, jaringan iNews.id, Selasa (5/9/2023).
Raden Ayu, akrab Putri Adipati Terung itu biasa disebut oleh para pengunjung yang biasa datang ke area pesarean makam. Ia merupakan anak tunggal dari seorang Adipati Terung yang bernama Raden Kusein.
Lebih jauh Samuji menyampaikan, Raden Ayu memiliki hobi menanam dan merawat bunga saat dewasa. Ketika bunga itu sudah tumbuh besar, Raden Ayu juga suka membagi-bagikan ke rakyatnya sesama kaum hawa.
Dengan kedewasaannya tersebut, Samuji bercerita bahwa Raden Ayu pernah dikabarkan hamil diluar nikah. Sehingga pada kondisi tersebut, membuat Raden Kusein atau ayah Raden Ayu marah.
Editor : Nanang Ichwan