SIDOARJO, iNewsSidoarjo id – Suasana Malam di kawasan Kecamatan Taman, Sidoarjo, Sabtu (11/10), mendadak mencekam. Ratusan pemuda berkaos hitam yang diduga berasal dari komunitas pesilat melakukan konvoi dan berbuat onar di sejumlah titik. Aksi brutal itu diduga dipicu pembatalan konser musik di Jalan Kusuma Bangsa, Surabaya, yang tak mendapat izin dari kepolisian.
Kericuhan terjadi di beberapa titik, antara lain di Jalan Raya Geluran dan Trosobo. Sedikitnya empat orang dilaporkan menjadi korban pemukulan oleh rombongan tersebut. Afandi, salah satu warga yang melintas di kawasan Geluran, mengaku menyaksikan langsung kekerasan itu. “Tadi pas lewat, ratusan remaja dengan kaos hitam berhenti dan memukuli satu orang yang sedang melintas di pertigaan Geluran depan apotek arah barat. Saya langsung menjauh karena takut kena pukul juga,” ujarnya.
Sementara itu, Basuni, warga Desa Trosobo, juga melihat aksi serupa di wilayahnya. Ia menyebut rombongan yang sama melakukan pemukulan terhadap beberapa orang di pinggir jalan. “Ada tiga orang yang dipukuli rombongan itu. Saya tidak berani mendekat, cuma lihat dari jauh karena suasananya sudah kacau,” ungkap pria 41 tahun tersebut.
Menanggapi insiden tersebut, Padal Kanit Intelkam Polsek Taman Iptu Misto membenarkan adanya rombongan remaja yang melintas di wilayahnya pada malam itu.
Meski begitu, ia menyebut belum ada laporan resmi dari warga terkait korban pemukulan. “Benar, ada rombongan yang diduga dari Surabaya setelah acara konser musik yang batal digelar. Anggota sudah kami siagakan di titik-titik utama wilayah Taman untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” terang Misto.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya AKBP Fitra Zuanda menjelaskan, pembatalan konser musik di Jalan Kusuma Bangsa dilakukan karena pertimbangan keamanan.
Ia menegaskan bahwa pihaknya memang tidak pernah memberikan izin untuk kegiatan tersebut. “Karena konser musik ini mengundang salah satu komunitas perguruan silat se-Jawa Timur, maka kami tidak berikan izin. Faktor keamanan menjadi pertimbangan utama,” tegasnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait
