"Pesan [dari Amerika Serikat] dalam pengiriman aset pertahanan -- tetapi juga aset ofensif yang berpotensi -- adalah pencegahan dan mungkin satu-satunya jenis pesan yang benar-benar penting pada tahap ini."
5. Jangan-jangan Upaya Diplomasi Sudah Berhasil Teheran telah menolak seruan negara-negara Barat untuk menahan diri, bersikeras bahwa mereka memiliki hak yang sah untuk menanggapi pembunuhan Haniyeh oleh Israel di wilayah Iran. Namun, serangkaian panggilan telepon yang dilakukan kepada Presiden baru Masud Pezeshkian dan penjabat Menteri Luar Negeri Ali Baqeri-Kani telah menimbulkan spekulasi bahwa upaya diplomasi telah membantu menunda serangan dan berpotensi mencegahnya.
"Saya skeptis bahwa diplomasi, dengan sendirinya, cukup untuk benar-benar mengubah kalkulasi Iran," kata Horowitz. "Iran akan melakukan apa yang menurutnya menjadi kepentingan terbaiknya, terlepas dari seruan dan pernyataan yang mendesak untuk menahan diri." Tetapi Iran telah menyarankan jenis diplomasi yang berbeda dapat meyakinkannya untuk setidaknya "menunda" serangan yang dijanjikannya: gencatan senjata permanen di Gaza antara Israel dan Hamas.
6. Mencari Jalan Keluar Lain Farzan Sabet, peneliti di Geneva Graduate Institute, berspekulasi Iran "mungkin mencari jalan keluar" untuk membenarkan respons yang lebih lunak, dan semacam gencatan senjata Gaza bisa jadi merupakan "kemenangan diplomatik" yang dibutuhkannya untuk melakukan itu. Zimmt mengatakan gencatan senjata Gaza mungkin tidak penting bagi Iran, tetapi itu memberi Teheran "alasan atau penjelasan untuk melegitimasi penundaan ini, baik secara internal maupun sebagian besar eksternal." Ia mengatakan gencatan senjata dapat menyebabkan Iran mengurangi skala serangannya atau memilih metode pembalasan yang berbeda sama sekali yang tidak melibatkan serangan langsung ke Israel.
7. Tidak Memiliki Pilihan yang Baik Masih menjadi misteri kapan dan bagaimana Iran akan menanggapi, tetapi seperti keadaan saat ini, Teheran tampaknya tidak memiliki pilihan yang baik. "Para pengambil keputusan di Teheran mungkin bimbang dalam menemukan opsi 'Goldilocks'," kata Sabet. Itulah, jelasnya, teka-teki Iran untuk melancarkan "serangan balasan yang tidak terlalu lemah hingga tidak memiliki nilai simbolis atau pencegahan, tetapi tidak terlalu kuat hingga menyebabkan siklus eskalasi yang tidak terkendali yang mengarah pada perang yang lebih besar. "Teheran secara efektif dibiarkan dengan respons yang lemah atau respons yang melewati ambang perang. Kedua opsi tersebut "mengandung risiko yang signifikan," kata Horowitz, "baik untuk kekuatan proyeksi regional Iran atau risiko yang dapat diambil Iran jika melewati batas dan diserang balik sebagai balasannya." iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan