get app
inews
Aa Read Next : Kekurangan Pasokan Makanan, 1 Juta Warga Gaza Hadapi Kematian dan Kelaparan?

Cara Israel Siksa Tahanan Palestina, Benarkah Lebih Buruk dari Abu Ghraib dan Guantanamo?

Kamis, 04 Juli 2024 | 12:01 WIB
header img
Dr Muhammad Abu Salmiya setelah bebas dari penjara Israel. Foto/X

GAZA, iNewsSidoarjo.id - Dalam apa yang disebut Kepala badan keamanan internal Shin Bet Israel, Ronen Bar, sebagai “krisis penahanan”, penjara dan pusat penahanan Israel secara kolektif menahan 21.000 warga Palestina. Setelah dibebaskan, Dr Salmiya berbicara kepada media tentang kenyataan mengerikan yang dihadapi para tahanan, dengan mencatat, “Para tahanan di penjara Israel mengalami berbagai jenis penyiksaan.”

“Tentara Israel memperlakukan para tahanan seolah-olah mereka adalah benda mati, dan dokter Israel menyerang kami secara fisik,” papar dia, dikutip dari sindonews.com pada Rabu (3/7/2024).

Para tahanan ini telah menjadi sasaran berbagai metode penyiksaan brutal, dengan salah satu fasilitas penahanan dicap lebih buruk dari Abu Ghraib. Dalam langkah yang memicu kontroversi dalam lembaga politik Israel, Direktur Rumah Sakit al-Shifa, Dr Muhammad Abu Salmiya, dibebaskan dari tahanan setelah ditahan tanpa tuduhan selama berbulan-bulan.

Dia juga menyatakan, “Tidak ada organisasi internasional yang diizinkan mengunjungi narapidana, mereka juga tidak diizinkan menemui pengacara, sementara para tahanan Palestina menjadi sasaran penyiksaan berat dan penyerangan hampir setiap hari di dalam penjara dan tidak diberikan perawatan medis."

Salah satu tempat di mana Dr Salmiya ditahan adalah fasilitas penahanan Sde Teiman yang terkenal, pusat penjara militer yang dibuat untuk menahan warga Palestina yang diculik dari Gaza tanpa tuduhan apa pun.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut