WONOSOBO, iNewsSidoarjo.id – Calon Presiden (Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mendukung pengusutan dugaan transaksi janggal terkait Pemilu 2024.
Mantan Gubernur Jateng itu menjelaskan, seluruh ketentuan transaksi telah diatur. Dia meyakini pengusutan dugaan transaksi janggal itu bisa dilakukan.
“Silakan, kalau itu ada indikasi (pelanggaran) sebenarnya bisa dilakukan tindakan,” kata Ganjar di Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng), Senin (18/12).
Dugaan tersebut berdasarkan temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Semua sudah tahu kok ketentuannya,” ujar dia, dilansir dari iNews.id pada Selasa (19/12/2023).
Selama Kampanye Politikus PDIP itu meminta agar dugaan transaksi janggal tersebut di-tracing untuk mengungkap sumber-sumber dananya.
Menurutnya, apabila sumber uang berasal dari uang haram, maka akan lebih mudah untuk dibongkar. “Kalau miliaran di tempat parpol tinggal (lihat) sumbernya saja. Kalau sumbernya halal boleh, kalau sumbernya haram pasti tracing-nya lebih gampang,” kata dia.
Sebagaimana diberitakan, KPU menerima laporan dari PPATK mengenai dugaan transaksi janggal pada masa kampanye Pemilu 2024 atau selama April-Oktober 2023.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan bahwa transaksi tersebut mencapai triliunan rupiah.
"Kita masih menunggu, ini kan kita bicara triliunan, kita bicara angka yang sangat besar, kita bicara ribuan nama. Kita bicara semua parpol kita lihat. Memang keinginan dari Komisi III menginginkan PPATK memotret semua dan ini kita lakukan. Sesuai dengan kewenangan kita," kata Ivan dalam acara Diseminasi PPATK di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Kamis (14/12/) lalu.
Editor : Nanang Ichwan