SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Setelah berhari-hari bekerja tanpa lelah, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur akhirnya kembali mencatat kemajuan penting dalam proses identifikasi korban ambruknya mushola Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Hingga Kamis malam (9/10), sebanyak 48 jenazah santri telah berhasil dikenali identitasnya.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim Kombes Pol M. Khusnan Marzuki menjelaskan, pada Kamis (9/10) timnya menambah delapan jenazah yang telah terkonfirmasi melalui proses pencocokan data antemortem (AM) dan postmortem (PM). “Delapan jenazah tambahan telah berhasil kami identifikasi setelah data antemortem dan postmortem dinyatakan cocok. Dengan begitu, hingga malam ini total sudah 48 korban yang teridentifikasi dari 67 kantong jenazah yang kami terima,” ujar Kombes Khusnan.
Ia menegaskan, proses identifikasi masih terus dilakukan secara hati-hati dan mendalam. Tim gabungan DVI terdiri dari dokter forensik, ahli DNA, serta psikolog Polri yang bekerja sesuai standar prosedur internasional. “Kami memastikan seluruh tahapan berjalan dengan penuh kehati-hatian. Masih ada 17 kantong jenazah yang belum teridentifikasi, dan prosesnya terus kami lanjutkan,” tegasnya.
Editor : Aini Arifin
Artikel Terkait
