Tiga Fragmen Arca Ditemukan di Nganjuk, Diduga Sisa Karesian Masa Hindu–Buddha
Di teras pertama, terdapat arca Dwarapala bersenjata mirip pedang atau kadga ditangan kanan dan tangan kiri di perut. Sekitar 50 meter di atasnya, di teras kedua, berdiri Dwarapala lain dengan posisi memegang gada di sisi kiri tubuh.
Teras ketiga menjadi lokasi ditemukannya tiga fragmen arca baru tersebut, bersama satu batu persegi yang diduga alas atau bagian pagar gapura. “Ini menarik, karena umumnya Dwarapala berpasangan dan bersenjatakan gada. Sementara yang di Condro Geni satunya justru membawa pedang. Itu bisa jadi penanda fungsi gerbang berbeda, mungkin pembeda antara sisi profan dan sakral,” tambah Sukadi.
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, seluruh fragmen sementara ditimbun kembali di tempat semula sambil menunggu langkah lanjutan dari pihak berwenang. Pencarian fragmen lain tetap akan dilakukan secara bertahap, mengingat sebagian besar area situs tertutup semak dan medan curam.
Situs Condro Geni berada sekitar tiga kilometer di bawah Air Terjun Sedudo, objek wisata alam populer di Nganjuk. Untuk mencapainya, tim harus berjalan kaki sejauh satu kilometer menyusuri jalan setapak yang licin di musim hujan.
Di balik kesunyian lereng Wilis itu, peninggalan batu-batu tua Condro Geni seolah menyimpan kisah panjang spiritualitas Jawa kuno, jejak para resi yang pernah bertapa di antara kabut dan hening gunung.
Editor : Aini Arifin