Laju serangan balasan yang lambat telah menyebabkan gesekan antara Kyiv dan pendukung Baratnya. Pada bulan Juni, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyalahkan kurangnya kemajuan atas keragu-raguan Barat untuk mengirim lebih banyak senjata ke Kyiv.
Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley memperingatkan pada awal Juli bahwa seharusnya tidak ada ilusi tentang operasi tersebut, dan bahwa itu akan "sulit" dan "sangat, sangat berdarah".
Sementara itu, militer Ukraina mengeklaim terus mengintenfikan pertempuran di Ukraina Timur. Seorang pejabat tinggi pertahanan Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukan Rusia dan pasukan Ukraina bentrok di setidaknya tiga wilayah di front timur.
Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan di Telegram bahwa pasukan Rusia telah menyerang ke arah Kupiansk di wilayah Kharkiv selama dua hari berturut-turut.
“Kami dalam posisi bertahan,” tulis Maliar, seperti dikutip Al Jazeera.
“Ada pertempuran sengit. Posisi kedua belah pihak berubah secara dinamis beberapa kali sehari.” iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan