SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id - Pedagang Pasar Wadung Asri, Kecamatan Waru, Sidoarjo mengeluhkan semakin sepinya pembeli di pasar tradisional tersebut. Penyebabnya, kondisi pasar yang kumuh dan sering banjir saat musim hujan menjadikan salah satu faktor kurang nyamannya pembeli.
Ketua Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Wadungasri, Sugito mengaku, perawatan pasar Wadungasri selama ini kurang mendapatkan perhatian dari Pemkab Sidoarjo.
"Saya berjualan di sini sudah 30 tahun, kalau musim hujan pasti banjir. Itu karena posisi sungai buntung lebih tinggi dari pasar Wadungasri. Para pedagang berharap pasar ini ditinggikan agar tidak ada banjir lagi," ucap Sugito ketika ditemui iNewsSidoarjo.id, Rabu (14/6/2023).
BHS Minta Pemkab Perhatikan Pasar Tradisional
Politisi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS) ikut menyoroti keluhan pedagang tersebut. Menurut dia, pasar adalah pusat ekonomi kerakyatan yg sudah seharusnya mendapat perhatian khusus dari pemerintahan.
Sebab, menurut dia, apabila terjadi kegagalan di sektor ekonomi kerakyatan, maka dampaknya sangat besar terhadap wilayah tersebut.
"Pasar Wadungasri ini lokasinya sangat strategis dan harusnya menjadi tumpuan dari masyarakat konsumen untuk berbelanja dipasar tersebut. Pasar ini juga merupakan etalase Sidoarjo karena berada diwilayah perbatasan Sidoarjo sebelah utara," ucapnya ketika bersama tim BHS peduli.
"Tentunya, potensi ini bisa menjadi daya tarik, tidak hanya masyarakat Sidoarjo tetapi juga masyarakat Surabaya sisi selatan untuk berbelanja dipasar Wadungasri tersebut," ungkap dia dengan didampingi oleh anggota DPRD Sidoarjo, Yunik Nur Aini saat berkunjung langsung ke pasar tradisional tersebut.
Berkenan kondisi pasar tradisional di Kabupaten Sidoarjo diantaranya Pasar Wadungasri yang dinilai kurang mendapatkan perhatian dari Pemkab Sidoarjo, BHS merasa prihatin.
Menurut BHS, permasalahan pasar Wadung Asri tersebut sudah dijanjikan oleh pemkab untuk dibenahi di tahun 2020-2021. Namun hingga 3 tahun lebih jalannya pemerintahan, belum ada perubahan yang dilakukan untuk pasar tersebut.
"Saya tadi juga mengecek alat pemadam portable (apart) ternyataa sudah kadaluarsa 1 tahun. Padahal alat ini sangat penting untuk keselamatan warga pasar. Untuk itu saya langsung membantu mengisi 3 pemadam yang kadar luasa tadi," jlentrehnya.
Sementara itu anggota DPRD Sidoarjo dari partai Gerindra, Yunik Nur Aini yang ikut dalam kunjungan tersebut menyatakan bahwa di tahun 2023 ini pemkab Sidoarjo sudah menganggarkan untuk pembersihan gorong gorong pasar yang tersumbat.
"Salah satu penyebab sering banjirnya pasar ini saat musim hujan karena gorong gorong tidak berfungsi dengan baik. Untuk itu tahun ini sudah dianggarkan pembersihan gorong gorong untuk dialirkan ke sungai buntung," pungkasnya.
Editor : Nanang Ichwan