JAKARTA, iNewsSidoarjo.id-Mantan Kanit I Subdit III Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri, AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay dipanggil Ferdy Sambo, usai kejadian pembunuhan terhadap Brigadir J di rumah dinas Kompleks Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Melangsir dari okezone.com Acay, dalam kesaksiannya di sidang lanjutan perkara perintangan penyidikan pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria, di PN Jakarta Selatan, Kamis 27 Oktober 2022.
Menegaskan tidak ada perintah dari Ferdy Sambo kepadanya untuk mengamankan CCTV di area Kompleks Polri Duren Tiga. Hal itu diungkapkan Acay saat bersaksi. Lebih jauh Acay pun mengaku sempat mendatangi rumah dinas Ferdy Sambo usai Brigadir J tewas bersama AKP Irfan Widyanto.
Setiba di rumah dinas Sambo, Acay masuk melalui pintu samping, sedangkan Irfan menunggu di luar karena Acay yang dipanggil pribadi oleh Ferdy Sambo.
Saat tiba, Acay melihat Ferdy Sambo mengenakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) dengan wajah memerah dan merokok. Ari Cahya mengaku tidak berani menegur Ferdy Sambo sampai ia selesai merokok.
"Beliau (Ferdy Sambo) sedang duduk sendiri, memakai kaos cokelat dan celana PDL, posisi sedang merokok dengan muka merah dan tegang," kata Acay.
Kemudian, Acay meminta perintah kepada Sambo. Sambo hanya menyuruhnya masuk lewat garasi tanpa menjelaskan apa yang terjadi, meski sudah banyak personel Provost hingga anggota Satreskrim Polres Jakarta Selatan.
Sesampai di dapur, Acay bertanya kepada Ferdy Sambo terlihat tubuh tergeletak di sebelah tangga. Ia bertanya itu tubuh siapa.
Ferdy Sambo menjawab itu kasad Brigadir J. Acay yang mengenal Ricky Rizal langsung menanyainya. Ia kenal Ricky karena sudah menjadi ajudan Ferdy Sambo saat menjadi Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
"Ada tembak-menembak dengan Yosua," kata Ricky kepada Acay. Ricky langsung menunjuk Richard. "Dengan mimik yang tenang, Richard mengatakan 'siap Ndan saya yang tembak'," kata Acay.
Kemudian, Acay keluar dan dari garasi melihat Ferdy Sambo menelepon di bawah pohon sekitaran taman rumah. Acay tidak mengetahui siapa yang ditelepon Ferdy Sambo.
Tak lama kemudian ambulans datang. Tandu kadaver beroda lalu diturunkan, tetapi tidak muat. Akhirnya tandu mayat dibawa masuk ke dalam. Kemudian Ferdy Sambo kembali masuk ke dalam bersama petugas ambulans.
Ia pun diperintah Ferdy Sambo untuk membantu mengangkat mayat Yosua yang sudah dimasukkan ke kantong jenazah.iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan