Terpisah Haryono, seorang petani di Dampit mengamini soal Perdes tersebut. Dulu mereka mau mengikuti Perdes karena mendapatkan harga yang layak dari Margosuko.
"Mungkin kelihatannya rumit, namun tidak masalah, karena jerih payah petani mendapatkan harga yang layak," ungkap Haryono.
Perlu diketahui, Akartana sendiri sudah memiliki rencana yang matang untuk kembali menghidupkan perkebunan Margosuko di Dampit yang memang telah berdiri sebelum era Kemerdekaan RI.
Tahap awal, pada akhir tahun Akartana akan menanam kembali 9 hektar kopi Robusta dan akan terus melakukan perluasan di kawasan perkebunan, yang sekarang beralih fungsi menjadi kebun tebu.
Kondisi pabrik pengolahan yang sudah menua juga akan mulai diremajakan. Sejumlah langkah awal perkakas kantor sudah mulai disiapkan untuk administrasi dan pengaktifan perkebunan.
Dengan kembalinya pabrik pengolahan biji kopi Margosuko, diharapkan dapat membantu petani meningkatkan kualitas biji kopi Robusta Dampit, maupun pemasaran biji kopi tersebut.
Editor : Nanang Ichwan