Minyak Jelantah Dijadikan Bahan Lilin Aroma Terapi, Berikut Faktanya

Lebih jauh wanita yang juga bekerja sebagai penyuluh Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo itu menjelaskan, awal pembuatan lilin aroma terapi pertama, mijel dicampur dengan arang yang dipanaskan selama minimal sehari semalam.
Hal itu dilakukan agar minyak jelantah jernih, dan menghilangkan kotoran sisa penggorengan.
Setelah mijel terlihat jernih, langkah berikutnya minyak jelantah dipanaskan hingga suhu 180 derajat celcius dan dicampur dengan parafin kemudian diaduk hingga parafin larut.
“Kita bisa mewarnai cairan itu dengan warna yang kita inginkan menggunakan irisan crayon atau pewarna lainnya asal bukan pewarna makanan. Sebagai aroma terapinya, kita juga bisa memilih aroma sesuai yang kita inginkan dengan cara kita campurkan dengan cairan sebelum kita tuangkan ke cetakan lilin,” terang Indah.
Setelah itu, cairan lilin dituang ke dalam gelas kecil, atau cetakan lilin yang sudah disediakan dan dikasih sumbu di bagian tengah.
“Tidak begitu lama, cairan itu segera mengeras. Dan jadilah lilin aroma terapi," imbuh Indah.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan