Fakta-Fakta 4 Camat, Ajudan & 3 Kadis Saat Bersaksi di Perkara Eks Bupati Sidoarjo Saiful Ilah

Nanang Ichwan
Delapan saksi dari OPD Sidoarjo ketika disumpah sebelum memberikan kesaksian untuk perkara gratifikasi terdakwa Saiful Ilah, eks Bupati Sidoarjo. (Foto : iNewsSidoarjo.id).

Selama menjadi ajudan terdakwa, Denny mengaku tidak tau jika ada sejumlah uang yang ditunjukkan itu. Ia hanya mengetahui stopmap saja, sedangkan isinya dalam stopmap berupa amplop pun tak pernah tau.

"Map itu ketika sampai di rumah dinas saya taruh di meja kerja bapak (terdakwa). Atas map itu saya tulis pakai bolpoin, misalnya dari kecamatan ini. Yang saya tulisi itu mapnya, bukan amplopnya," aku saksi.

Sementara terkait tulisan yang ada di amplop diselipkan dalam map itu, Denny mengaku dan mengenali jika itu merupakan tulisan Saiful. "Itu (amplop) tulisan bapak. Lalu ditaruh di laci meja kerja," jelasnya.

Tak hanya dicecar soal uang dalam amplop, Denny juga dicecar terkait kunjungan kerja Saiful Ilah saat luar kota hingga luar negeri terkait tiket dan akomodasi lainnya.

"Kalau ke luar kota saya yang selalu ikut. Kalau acara dinas tiket iku kami yang pesankan, termasuk penginapannya. Kalau ke luar negeri saya tidak ikut," akunya.

Kenang Kebaikan Saiful Ilah

Terdakwa Saiful Ilah ternyata perhatian kepada bawahannya saat memimpin Kabupaten Sidoarjo hingga membawa kesan tersendiri bagi bawahannya. Hal itu terungkap dalam persidangan saat ketiga kadis dan ajudan memberikan kesaksian.

Bahkan, Fenny sempat menangis saat mengenang sosok Saiful Ilah. Ia terniang karena berperan mengembalikan keutuhan keluarganya. Ia berhasil rujuk kembali dengan sang suami, yang sempat berpisah kala beberapa tahun lalu.

Seperti Fenny, saksi Asrofi juga sempat meneteskan air mata mengenang kebaikan Saiful yang peduli kepada bawahannya. Ia teringat saat Saiful pernah datang ke rumahnya ketika ibundanya meninggal dunia.

"Saat ibu saya meninggal, beliu hadir (takziah)," ungkap Asrofi. Begitupun dengan saksi Tjarda, eks Kadis Perindag Kabupaten Sidoarjo itu juga mengenang saat ibunya meninggal pada 2018 silam, saat itulah ada perhatian dari Aba Ipul.

"Beliau memberiman kiriman bunga," kenangnya.

Sementara Denny teringat usai selesai tugas, dirinya bersama ajudan lainnya selalu diberi uang Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu oleh Saiful untuk uang saku.

"Itu (dikasih uang saku) setiap lepas tugas," kenangnya.

Editor : Nanang Ichwan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network