Tak heran kemudian mbah Boncolono kerap dijuluki atau dikenal dengan sebutan ‘Robin Hood dari Kediri’. Kisah ini diyakini terjadi pada abad ke-18 usai perang Jawa. Mbah Boncolono dikenal juga sebagai maling sakti yang jasad dan kepalanya dikubur secara terpisah karena memiliki ajian Rawarontek.
Hal itu terjadi saat beberapa kali pihak Belanda berhasil menangkap Mbah Boncolono, namun upaya untuk menghabisi selalu gagal.
Mencari Kelemahan Mbah Boncolono Upaya Belanda untuk mengakhiri Mbah Boncolono selalu gagal, akhirnya pihak Belanda meminta bantuan masyarakat pribumi untuk mencari kelemahan dari Mbah Boncolono.
Kemudian, diketahui Mbah Boncolono mempunyai ilmu Rawarontek. Singkat cerita, para pribumi suruhan Belanda ini membocorkan kelemahan Mbah Boncolono, sekaligus menghabisi nyawa mbah Boncolono.
Jasadnya kemudian dimakamkan secara terpisah antara kepala dan badan. Untuk kepala dimakamkan di Ringin Sirah (sekarang berada di belakang Kediri Mall), sedangkan untuk badannya dimakamkan di Bukit Maskumambang, kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kediri.
Di sana, tubuhnya dimakamkan dekat dengan Tumenggung Mojoroto dan Pancolono yang konon kabarnya mereka adalah saudara seperguruan.
Kini makam Mbah Boncolono telah menjadi cagar budaya di Kota Kediri, tepatnya di Bukit Maskumambang, di mana lokasi itu merupakan puncak tertinggi yang ada di Kediri.
Untuk sampai di lokasi makam, Anda harus menaiki anak tangga sebanyak 473 buah. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait