Kenaikan harga daging sapi maupun ayam ini justru mereka manfaatkan untuk memperkenalkan menu baru kepada konsumen yang berbahan baku non daging.
Salah satunya adalah memperkenalkan eskrim. Es krim ini menjadi variasi baru menu mereka di mana sebelumnya memang belum ada.
Menu eskrim ini mereka ciptakan karena berdasarkan permintaan konsumen. Mereka sebelumnya memang menyediakan minuman namun berbentuk milshake.
"Kadang ada anak yang minta es krim. Makanya kita ciptakan es krim, tentu rasa dan teksturnya kita berbeda dengan kompetitor. Kita sudah pelajari kompetitor," katanya.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budiharto Setyawan tidak memungkiri harga daging sapi dan kambing sedikit mengalami kenaikan.
Demikian juga harga ayam ras dan daging ayam ras mengalami peningkatan lantaran cuaca cukup panas akhir-akhir yang menyebabkan produksi pakan terhambat.
“Mungkin ada kenaikan harga sapi, kambing maupun domba, tapi tidak terlalu berdampak dengan inflasi daerah karena peningkatannya ini seasonal, tidak rutin. Daging sapi itu menyumbang 0,42 persen sedangkan daging sapi dan domba 0,33 persen," jelasnya.
Artinya, meski ada kenaikan harga, tapi tidak ada dampak berarti bagi peningkatan inflasi di DIY. . iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait