PONOROGO, iNewssidoarjo.id - Nenek 90 tahun di Ponorogo yang hidup sebatang kara di rumah penuh sampah akhirnya, mendapat perhatian dari warga dan pemerintah setempat.
Selain dievakuasi sementara ke rumah tetangga, rumah Mbah Ponirah juga dibersihkan dan diperbaiki. Dari pantauan di lokasi, petugas gabungan dari TNI-Polri mendatangi rumah Mbah Ponirah di Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman untuk membersihkan tumpukan sampah di teras rumah.
Selain itu mereka juga menata beberapa perabot yang berserakan serta membuang barang-barang yang tak perlu dan berbahaya.
petugas bersama warga dan relawan juga mengevakuasi Mbah Ponirah ke rumah tetangga untuk sementara waktu.
Mbah Ponirah sengaja diungsikan sambil menunggu pembersihan dan perbaikan rumah selesai.
"Kami bersama TNI membantu membersihkan dan memperbaiki rumahnya.Untuk Mbah Ponirah kondisinya sehat, tetapi pendengaran dan penglihatannya berkurang karena usia. Untuk sementara beliau tinggal di rumah tetangga," kata Kapolsek Sumoroto Kompol Beni Hartono.
Kepala Dusun Tengah Sumoroto, Supriadi, mengatakan, jauh hari pemerintah daerah sudah menyarankan Mbah Ponirah dibawa ke Dinas Sosial. Namun, yang bersangkutan tidak mau.
"Lha sekarang sudah seperti ini.Nantinya bakal seperti apa, tidak tahu," tuturya.
Diketahui, seorang nenek di Ponorogo hibup sebatang kara di rumah sisa kebakaran dan tumpukan sampah.
Mbah Ponirah, demikian nenek 90 tahun itu biasa dipanggil hanya bergantung hidup dari belas kasih dan pemberian tetangganya. Lebih memprihatinkan lagi, rumah do Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Ponorogo, yang ditempati jauh dari kata layak.
Selain tembok dan kayu yang rapuh bekas terbakar, rumah berukuran mungil itu juga dipenuhi dengan tumpukan sampah dan lalat.
Aneka jenis sampah menggunung di halaman dan teras rumah. Sementara beberapa kain kumal berserakan di meja dan tempat tidur.
Beberapa perabot juga penuh dengan debu dan tergeletak tak beraturan, persis seperti rumah tak berpenghuni. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait