get app
inews
Aa Text
Read Next : Jadi Ikon Kuliner Nganjuk, Desa Gejagan Gelar Festival 1000 Botok

Potensi Geopark di Nganjuk, Fosil Purba dan Budaya Lokal Jadi Modal Utama

Jum'at, 26 September 2025 | 06:28 WIB
header img
Hutan tritik nganjuk. Foto:ist

NGANJUK,iNewsSidoarjo.id - Kawasan Pegunungan Kendeng di Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan geopark. Hal ini diungkapkan oleh Unggul Prasetyo, seksi penyelidikan dan konservasi koleksi Museum Geologi Bandung, usai Seminar Hasil Kajian Koleksi Museum di Museum Anjuk Ladang, Kamis (25/9/2025).

Menurut Unggul, konsep geopark berpijak pada tiga pilar utama, yakni geologi, budaya, dan biologi. Desa Tritik dinilai sudah menunjukkan kekuatan pada dua aspek, yaitu geologi dan budaya. “Dari sisi geologi, potensinya cukup bagus. Ada temuan fosil dan fitur-fitur geologi menarik. Dari sisi budaya, komunitas lokal seperti Kotasejuk sangat aktif menginventarisasi peninggalan arkeologi. Tinggal aspek biologi yang perlu mulai diperhatikan,” ujarnya.

Ia menambahkan, temuan fosil di Tritik cukup menonjol dibanding situs lain. Variasi jenis fosil binatang yang ditemukan tergolong beragam, dengan ukuran yang relatif besar. “Lapisan tanah pengandung fosil di Tritik juga cukup tebal. Potensinya penting untuk dunia ilmiah. Ini harus terus dikejar dengan penelitian yang lebih mendalam,” kata Unggul.

Untuk menuju status geopark, langkah awal yang disarankan adalah melakukan inventarisasi menyeluruh atas situs-situs geologi, budaya, maupun biologi.

Inventarisasi ini menjadi dasar penyusunan dokumen resmi yang nantinya ditetapkan pemerintah daerah sebelum diajukan ke tingkat pusat. “Di sini sudah ada akar rumput yang kuat, komunitas yang aktif.

Pemerintah daerah perlu mulai memfasilitasi dan mengoordinasi data yang masih berserakan. Akademisi juga harus hadir mendampingi agar prosesnya sesuai aturan,” jelasnya.

Dalam waktu dekat, Museum Geologi Bandung sebagai bagian dari Badan Geologi akan fokus pada upaya konservasi.

Langkah awal dilakukan dengan menginventarisasi sekaligus menyelamatkan fosil-fosil yang rawan rusak akibat faktor alam. “Ekskavasi temuan tahun lalu masih menjadi pekerjaan rumah. Fosil harus segera diamankan agar tidak mengalami penurunan kualitas,” tambah Unggul.

Dengan dukungan komunitas, akademisi, dan pemerintah daerah, Desa Tritik dinilai berpeluang besar menjadi salah satu kawasan geopark yang menggabungkan kekayaan geologi, budaya, dan ekologi di Jawa Timur.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut