get app
inews
Aa Text
Read Next : Pertemuan Tribunal, Fakta Terkait Gaza Terungkap

Sejarah Terukir: Inggris, Kanada dan Australia Akui Kedaulatan Palestina

Senin, 22 September 2025 | 10:42 WIB
header img
Inggris, Kanada, dan Australia telah resmi mengakui Negara Palestina pada hari Minggu dalam sebuah langkah bersejarah. Foto/X @MarkJCarney

NEWYORK, iNewsSidoarjo.id — Dalam sebuah langkah diplomatik yang mengguncang panggung politik global, Inggris, Kanada, dan Australia secara serentak dan resmi mengakui Negara Palestina pada hari Minggu. Keputusan bersejarah ini diambil di tengah penolakan keras dari Israel dan Amerika Serikat (AS), sekaligus menjadi sinyal baru dalam upaya internasional untuk mendorong solusi damai di kawasan tersebut.

Pengakuan ini datang hanya sehari sebelum pertemuan puncak tahunan Majelis Umum PBB di New York, di mana isu Palestina diperkirakan akan menjadi topik utama. Langkah terkoordinasi dari ketiga negara ini dipandang sebagai upaya untuk membangun momentum baru bagi solusi dua negara, yang telah lama menjadi tujuan PBB namun terhambat oleh konflik yang tak berkesudahan.

Kanada menjadi negara pertama yang mengumumkan pengakuan ini. Perdana Menteri Mark Carney menyatakan dalam sebuah pernyataan, "Ottawa mengakui Negara Palestina dan menawarkan kemitraan kami dalam membangun janji masa depan yang damai bagi Negara Palestina dan Negara Israel."

Pengumuman Kanada segera diikuti oleh Australia. Perdana Menteri Anthony Albanese dan Menteri Luar Negeri Penny Wong menjelaskan bahwa pengakuan ini merupakan bagian dari "upaya internasional terkoordinasi untuk membangun momentum baru bagi solusi dua negara, dimulai dengan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan para sandera."

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengunggah video di media sosial, menegaskan bahwa keputusan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian. "Saya menyatakan dengan jelas, sebagai perdana menteri negara besar ini, bahwa Inggris secara resmi mengakui negara Palestina," kata Starmer.

Langkah ketiga negara ini memicu kemarahan di Tel Aviv. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Inggris, Kanada, dan Australia "memberikan imbalan kepada teror" setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut