Inovasi Ekonomi Desa: UMKM dan Batik Jadi Andalan Pembangunan di Balungtunjung
Selain pelatihan membatik, Pemdes Balungtunjung juga melibatkan perempuan dalam kegiatan kewirausahaan lainnya, seperti pengemasan produk dan desain motif batik. "Kami melibatkan perempuan karena mereka memiliki peran penting dalam perekonomian rumah tangga. Kami ingin mereka memiliki keterampilan yang bisa mendukung perekonomian keluarga," tambah Sri Wahyuni.
Tak hanya sektor batik, UMKM kuliner kekinian juga mulai berkembang di Balungtunjung, memberikan peluang bagi pengusaha muda untuk mengembangkan usaha mereka, terutama dengan memanfaatkan platform daring untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Meski berbagai kemajuan telah dicapai, Pemdes Balungtunjung tetap menghadapi tantangan, terutama dalam menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam industri batik dan memperluas jangkauan pemasaran produk. "Pemdes terus berupaya mencari cara untuk membuka pasar yang lebih luas melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan pemasaran, " terangnya.
Sri Wahyuni berharap, dengan segala upaya yang dilakukan, Balungtunjung dapat menjadi desa wisata batik yang menarik minat pengunjung untuk belajar langsung tentang proses pembuatan batik khas desa tersebut. "Kami ingin batik tidak hanya menjadi warisan budaya yang dilestarikan, tetapi juga menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Balungtunjung," tutupnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan