get app
inews
Aa Read Next : Puluhan Peserta Aksi Akbar Membentangkan Bendera Raksasa Palestina Menuju Monas

Puluhan Akademi Gelar Aksi Damai, Kecam Krisis Etika Moral Pemimpin

Senin, 05 Februari 2024 | 15:21 WIB
header img
Puluhan akademisi dan gabungan masyarakat Malang Raya mengecam minimnya moral dan etika yang diberikan oleh pemimpin negara, Senin (5/2/2024). (Foto: Avirista Midaada).

MALANG, iNews.id - Puluhan akademisi dan gabungan masyarakat Malang Raya mengecam minimnya moral dan etika yang diberikan oleh pemimpin negara. Aksi damai ini digelar di Bundaran Tugu, Malang dengan membacakan sikap dari akademi lintas perguruan tinggi, Senin (5/1/2024).

Melangsir dari iNewsJatim, tampak hadir terdiri dari dosen lintas kampus, para wakil rektor sejumlah perguruan tinggi swasta dan perwakilan elemen masyarakat sipil.

Kemudian hadir, LSM, ibu rumah tangga, hingga mahasiswa menyampaikan keprihatinan dan mengancam adanya reformasi jilid dua, jika moralitas dan etika terus digeruskan.

Menurut perwakilan akademisi Malang Raya Purnawan Dwikora Negara, aksi ini dilandasi oleh hilangnya moral dan etika yang dicontohkan oleh para pemimpin negara. Seruan bersama dari 86 elemen masyarakat sipil dan akademisi ini, kata dia dinamakan seruan luhur, sebagai bagian dari mengingatkan hilangnya etika dan moral.

"Pagi ini menyatakan seruan luhur karena kami berangkat dari menyangkut keluhuran budi, etika, sebuah situasi moral etik, yang saat ini sedang tergerus, terdegradasi. Kami namakan seruan masyarakat sipil Malang Raya jilid dua," ujar Dwikora Negara, di Bundaran Tugu Malang, Senin (5/2/2024).

Lebih lanjut Ia menjelaskan, bila para akademisi dosen-dosen di Malang, baru bergerak karena selama ini sejumlah masukan-masukan di forum akademisi, tidak pernah didengarkan dan dijalankan. Sehingga mereka menunggu waktu ketika saran masukan itu tidak didengar dalam forum-forum formal maka diputuskan untuk bergerak turun ke jalan.

"Selama ini dosen-dosen tidak diam, ada forum rektor di perguruan tinggi, ketika tidak banyak direspon, kenapa kita turun karena kita melihatnya secara partai-partai oposisi tidak mengambil peran dan tidak mengambil bagian. Yang terjadi sekarang kelompok oposisi menjadi bagian yang menikmati," ucapnya.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Berita iNews Sidoarjo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut