Sebagian besar warga Gaza ditahan di pangkalan militer bernama Sde Teyman, dekat Beer al-Sabe (Be’er Sheva) di gurun Naqab selatan. Ratusan lainnya ditahan di penjara Ofer dekat Ramallah, dan di kamp militer Anatot dekat desa Anata di Yerusalem Timur yang diduduki.
Pengacara dan pejabat Palestina telah menyoroti penganiayaan parah dan kondisi mengerikan yang dialami para tahanan yang ditangkap dan ditahan.
“Para tahanan mengalami kelaparan dan kehausan. Mereka dilarang mengakses obat-obatan, khususnya bagi mereka yang menderita penyakit kronis yang memerlukan pengobatan rutin,” katanya.
Addameer juga melaporkan pencegahan akses terhadap perawatan medis.
“Banyak dari narapidana yang anggota badan, tangan dan kakinya patah,” ujarnya.
Penangkapan tersebut dilakukan dengan cara tazia mendadak terhadap rumah-rumah warga Palestina saat subuh. Tentara melakukan pelecehan verbal dan fisik kepada para warga sipil. Warga Palestina yang ditahan di penjara tidak mendapat akses dari dunia luar. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan