KEDIRI, iNewsSidoarjo.id – Hak-hak tetangga menurut ajaran Islam akan memberikan pahala luar biasa besar jika menunaikannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah memberikan pedoman hidup bagi umat-Nya melalui Alquran, termasuk aturan bertetangga. Jibril merupakan malaikat yang diperintahkan Allah Ta'ala untuk menyampaikan wahyu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
Terkait adab bertetangga, rupanya Malaikat Jibril pernah berpesan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam hingga berkali-kali untuk berbuat baik kepada para tetangganya.
Rasulullah pernah bersabda:
مَازَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِيْ بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنًّهُ سَيُوَرِّثُهٌ
"Tak henti-hentinya Malaikat Jibril berpesan kepadaku tentang persoalan (berbuat baik kepada) tetangga, sampai–sampai aku menyangka ia akan memberikan hak waris kepada tetangga." (HR Mutafaqun ‘alaih).
Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam tersebut menunjukkan bawah Islam selalu menekankan kepada umatnya untuk selalu berbuat baik kepada tetangga.
Sebab, tetangga merupakan orang terdekat di tempat tinggal.
Dikutip dari okzone.com Jumat (7/7/2023) pada laman Ponpes Lirboyo, dijelaskan bahwa manusia paling intens berinteraksi dengan tetangga, karena bertemu setiap hari. Berkomunikasi, saling membantu, dan tolong menolong dengan para tetangga.
Misalnya saat tertimpa musibah, orang yang paling awal datang untuk menolong dan menghibur kita adalah tetangga. Oleh karena itu, semua muslim wajib berbuat baik kepada tetangga. Sikap baik kepada tetangga antara lain mengucapkan salam saat berjumpa, membesuknya di saat dia sakit.
Lalu datang menolong dan menghiburnya saat tetangga tertimpa musibah. Orang yang berbuat buruk kepada tetangganya juga terancam api neraka.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
وَقِيْلَ لِرَسُوْلِ اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَ فُلَانَةً تَصُوْمُ النَّهَارَ وَتَقُوْمُ الَّليْلَ وَتُؤْذِيْ جِيْرَانَهَا. فَقَالَ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : هِيَ فِي النَّارِ
"Telah dilaporkan kepada Rasulullah, sesungguhnya si fulana itu selalu berpuasa di siang hari, dan ia selalu beribadah di malam hari, akan tetapi ia menyakiti tetangganya.
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam berkata: Ia masuk neraka." (HR Ahamd dan Hakim)
Lantas, bagaimana dengan tetangga non-Muslim? Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
اَلْجِيْرَانُ ثَلَاثَةٌ : جَارٌ لَهُ حَقٌّ وَاحِدٌ وَجَارٌ لَهُ حَقَّانِ وَجَارٌ لَهُ ثَلَاثَةُ حُقُوْقٍ. فَالْجَارُ الَّذِيْ لَهُ ثَلَاثَةُ حُقُوْقٍ اْلْجَارُ الْمُسْلِمُ ذُوْ الرَّحْمَةِ, فَلَهُ حَقُّ الْجِوَارِ وَحَقُّ الْإِسْلَامِ وَحَقُّ الرَّحْمش. وَأَمَّاالَّذِيْ لَهُ حَقَّانَ فَالْجَارُ الْمُسْلِمُ لَهُ حَقُّ الْجِوَاِر وَحَقُّ الْإِسْلَامِ.أَمَّاالَّذِيْ لَهُ حَقُّ وَاحِدٌ فَالْجَارُ الْمُشْرِكُ.
"Tetangga itu ada tiga macam, tetangga yang memiliki satu hak, tetangga yang memiliki dua hak, dan tetangga yang memiliki tiga hak. Tetangga yang memiliki tiga hak adalah tetangga yang beragama Islam dan masih memiliki hubungan keluarga, maka ia memiliki hak sebagai tetangga, hak sebagai saudara sesama musli, dan hak sebagai keluarga.
Tetangga yang memiliki dua hak adalah tetangga yang beragama Islam, ia memiliki hak sebagai tetangga dan hak sebagai saudara sesama Muslim. Sedangkan tetangga yang memiliki satu hak adalah tetangga yang non-Muslim."(HR Al Bazzar dan Al Hasan bin Sufyan).
Dari hadits tersebut maka umat Islam dilarang membeda-bedakan tetangga berdasarkan kepercayaannya. Meskipun tetangga non-Muslim, harus berbuat baik kepadanya. Wallahu a'lam bisshawab. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan