SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id - Puluhan warga yang mengaku menjadi korban PT Sipoa kembali wadul ke DPRD Sidoarjo, Selasa (17/1/2023). Kedatangan puluhan orang itu ditemui Ketua dan Wakil Ketua A, Dhamroni Khudlori dan Haris.
Dalam pertemuan itu, mereka memaparkan sejumlah kejanggalan yang terjadi terkait jual-beli properti ini. Termasuk jumlah korban hingga total kerugian uang para pembeli apartemen tersebut.
“Kalau ditotal semua korban, kerugiannya sekira Rp 800 miliar. Sementara dari para pembeli yang tergabung dalam kelompok ini saja ada sekira 600 orang dengan nilai kerugian sekira Rp 60 miliar,” kata Tjandrawati Prajitno di gedung dewan.
Tjandrawati Prajitno mengungkapkan, pihaknya berharap agar DPRD Sidoarjo bisa membantu agar persoalan ini segera selesai. Sebab, ucap dia, pihaknya sudah bertahun-tahun tidak kunjung ada kejelasan terkait permasalahan itu.
"Intinya, kami meminta dewan menjembatani para korban dengan pihak Sipoa Grup dan instansi terkait. Supaya persoalan segera selesai dan uang kami bisa segera dikembalikan," ucap Siok, sapaan akrabnya.
Selain curhat soal tersebut agar diberikan solusi, para korban Sipoa juga sempat mempertanyakan persoalan perizinan terkait perusahaan properti tersebut. Khususnya perizinan pembangunan properti seperti yang dijanjikan kepada para konsumen.
“Perizinannya bagaimana juga sejauh ini kami tidak tahu. Mungkin bapak-bapak anggota dewan bisa melacaknya. Setahu kami, di lokasi juga tanahnya sengketa. Malah sempat dipakai dragrace,” lanjutnya.
Editor : Nanang Ichwan