Belum tentu desainnya berbilah dua seperti dibuat di China. Belum diketahui pasti perihal kehadiran pisau komando di Indonesia. Namun beberapa sumber menyebutkan, pisau komando diperkenalkan ketika Kopassus masih menyandang nama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassanda).
Para Prajurit Kopassus juga dilatih terampil dalam pertempuran jarak dekat, termasuk berkelahi dengan musuh. Di sinilah peran pisau komando dengan desain lancip di depan untuk melumpuhkan bahkan membunuh musuh menjadi penting, di samping kemampuan bela diri.
Tidak mudah bisa mendapatkan pisau komando Kopassus. Pasukan elite dari matra lain juga bisa menyandangnya, meski tentu saja harus melewati serangkaian pelatihan berat.
Bahkan pisau komando Kopassus kini dibuatkan monumen. Ada sebuah pisau komando raksasa menancap kokoh di Puncak Lalana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tepatnya di Monumen Pisau Komando Kopassus di Gunung Karst, Desa Cibadak, Ciampea.
Monumen Pisau komando Kopassus ini berdiri setinggi 12 meter yang dilapisi baja dan diresmikan pada November 2021. Monumen ini juga dibangun untuk menjaga kelestarian cagar budaya di Gunung Lalana.
Puncak Gunung Lalana merupakan gunung kapur yang berada di Ciampea dengan ketinggian 835 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Tempat ini juga digunakan sebagai lokasi latihan Korps Baret Merah. Selain itu juga digunakan ekspedisi oleh para personel Batalyon 14 Grup 1 Kopassus.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan