JAKARTA, iNewsSidoarjo.id-Pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membuahkan beberapa hasil. Selain misi perdamaian, kedua negara juga melakukan penjajakan investasi.
Salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menjagokan Russian Railways untuk Investasi Kereta di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan.
Penegasan tersebut dikatakan Presiden Putin saat Presiden Jokowi mengunjungi Kremlin, Moskow, Rusia.
Melangsir dari okezone.com berikut fakta-fakta Putin siap Investasi di RI dirangkum Okezone, Sabtu (9/7/2022):
1. Investasi Rusia ke RI Kemudian, Putin menjelaskan beberapa prospek investasi yang bisa digarap di Indonesia.
“Ada prospek yang baik untuk kontak bisnis pada pengembangan transportasi dan infrastruktur logistik. Secara khusus, Russian Railways dapat bergabung dalam implementasi Inisiatif besar-besaran pimpinan Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan,” kata Putin saat menyampaikan keterangan pers bersama di Kremlin.
“Ibukota Rusia, Moskow, yang menunjukkan sangat kecepatan yang baik dan kualitas perkembangannya sendiri, juga dapat mengambil bagian dalam pekerjaan ini, skala besar," tambahnya.
2. PLN Rusia Kembangkan Nuklir Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ketertarikan perusahaan dari negaranya untuk mengembangkan industri setrum nuklir di Indonesia usai dirinya bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Putin mengungkap perusahaan energi Rusia bernama Rosatom State Coorporation yang punya pengalaman, kompetensi, hingga teknologi bersedia terlibat dalam proyek bersama pengembangan industri energi nuklir di Indonesia.
3. Layak Diterima Di tempat terpisah Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai tawaran kerja sama pengembangan industri nuklir dari Rusia layak diterima oleh Indonesia.
"Berdasarkan pengalaman, kompetensi dan keandalan teknologi yang dimiliki oleh Rosatom, tawaran Putin untuk mengembangkan PLTN di Indonesia layak diterima," kata Fahmy.
4. PLTN PLTN adalah pembangkit listrik daya thermal yang menggunakan reaktor nuklir dengan uranium sebagai bahan utama untuk menghasilkan listrik. PLTN termasuk energi bersih yang dapat melengkapi bauran energi baru terbarukan pembangkit listrik di Indonesia.
5. Atasi Kelemahan Fahmy menjelaskan PLTN sekaligus dapat mengatasi kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang tidak dapat memasok listrik secara penuh sepanjang waktu, karena sifatnya intermittent yang tergantung cahaya matahari dan hembusan angin.
6. KEN Ganti PLTN Sebelum kerja sama Indonesia dan Rusia direalisasikan, pesannya, pemerintah, parlemen, dan Dewan Energi Nasional (DEN) harus mengubah Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang selama ini menempatkan energi nuklir sebagai alternatif terakhir.
"KEN itu harus diubah menjadikan PLTN sebagai energi prioritas. Selain itu, pemerintah perlu melakukan kampanye publik untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap penggunaan PLTN," pungkas Fahmy. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan