Bukan tanpa alasan Taufik memiliki suara merdu. Sejak remaja, ia pernah menimba ilmu di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Umbulsari, Jember.
Pengalamannya sebagai santri membentuk dasar keagamaannya yang kuat, bahkan pernah mengantarkannya meraih juara dua lomba tartil Al-Qur’an pada tahun 1985.
Meskipun kini ia menjalani profesi sebagai anggota polisi yang bertugas mengatur lalu lintas, semangat dan kemampuannya dalam bidang keagamaan tak pernah luntur.
Warga Kecamatan Sumberbaru ini mengaku tetap menjalankan tugas sebagai abdi negara, sembari tetap menjaga kecintaannya pada syiar Islam.
Momen ini menjadi bukti bahwa di balik seragam kepolisian, tersimpan pribadi-pribadi yang menginspirasi dan mampu membawa keteduhan di tengah masyarakat. iNewsSidoarjo.
Editor : Aini Arifin
Artikel Terkait
