get app
inews
Aa Read Next : Kondisi Fisik Tak Bugar, Timnas Futsal Putri Indonesia Tetap Tumbangkan Myanmar

Mengenal Tari Remo Tari Tradisional Khas Jawa Timur

Rabu, 06 April 2022 | 23:04 WIB
header img
Tari Remo (Foto:Wikipedia)

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.idTari Remo disebut juga sebagai Tari Ngremo, Tari Rena-rena, Tari Gembira, dan Tari Ngremo Sumogambar.

Tari Remo sendiri merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Jawa Timur.
 

Tari tradisional ini merupakan tari khas Jawa Timur yang berfungsi untuk mengawali pertunjukan Ludruk. Pada perkembangannya, tari ini juga  menjadi tarian penyambut tamu yang biasa ditampilkan baik secara individu maupun kelompok.


Dikutip iNews.id dari laman Peta Budaya Kemdikbud, Jumat (4/1/2022), Tari Remo merupakan gambaran tentang keberanian seorang pangeran saat di medan peperangan. Tari Remo merupakan representasi atau simbol dari sikap keprajuritan. Gerak dalam tarian ini juga diiringi musik dengan hentakan dinamis dan juga suara lonceng-lonceng yang digelangkan pada kaki.

Dalam perkembangannya, Tari Remo ini mengalami sejumlah sejumlah perubahan dan dinamika. Salah satunya adalah bentuk pementasannya yang kini menjadi semakin luwes. "Kini Tari Remo tidak hanya dibawakan oleh penari pria saja, namun juga oleh penari wanita. Sehingga kini muncul jenis Tari Remo Putri," tulis laman resmi Rumah Belajar, Kemdikbud.go.id.

Dalam perkembangannya, Tari Remo ini mengalami sejumlah sejumlah perubahan dan dinamika. Salah satunya adalah bentuk pementasannya yang kini menjadi semakin luwes. "Kini Tari Remo tidak hanya dibawakan oleh penari pria saja, namun juga oleh penari wanita. Sehingga kini muncul jenis Tari Remo Putri," tulis laman resmi Rumah Belajar, Kemdikbud.go.id.

Sejarah Kemunculan Tari Remo

Sejarah kemunculan tari Remo di Jawa Timur sangat erat kaitannya d dengan berkembangnya seni teater rakyat, Ludruk, di wilayah tersebut. Berdasarkan jurnal berjudul 'Karakteristik Ragam Gerak dan Tata Rias-Busana Tari Ngremo Sebagai Wujud Presentasi Simbolis Sosio Kultural' karya Wahyudiyanto, tari Remo dulunya digunakan sebagai pembuka dalam pertunjukan ludruk. Oleh sebab itu, tari ini kemudian juga dikenal sebagai Tari Ludruk.

Tari Remo diduga muncul sekitar tahun 1920-an di wilayah Jombang-Surabaya. Tarian ini pada awal perkembangannya bersifat religius. Namun dalam perkembangannya, tarian ini bergeser menjadi seni hiburan rakyat yang lebih luwes.

Jika dilacak lebih jauh, asal-usul Tari Ludruk sendiri sebenarnya belum cukup jelas. Namun, kesenian rakyat tersebut muncul pertama kali diduga berasal dari daerah Jombang - Surabaya. Hal itu dilihat dari perkembangan kesenian Ludruk lebih terkenal di Jobang - Surabaya. 

"Kenyataan ini dapat dilihat dari Ludruk Sandiwara atau Sandiwara Ludruk yang datang dari Jombang ke Surabaya sekitar tahun 1931," tulis Wahyudiyanto dalam jurnalnya.

Sebagai kesenian rakyat, Tari Remo pada awal perkembangannya tidak memiliki karakteristik yang jelas. Bahkan, tari ini didefinisikan sebagai tarian yang hanya menampilkan gerakan tari konvensional saja. Bahkan pola pemanggungan dan busananya juga demikian.

Wahyudiyanto. 2006. Karakteristik Ragam Gerak dan Tata Rias-Busana Tari Ngremo Sebagai Wujud Represtasi Simbolis Sosio Kultural. Imaji. 4(2). Hal: 136-156 Machdalati Rizky Cendani . Buku Visual Tari Remo Surabayan Sebagai Media Pendukung Hak Paten Kesenian Khas Surabaya Meski begitu, Sandiwara Ludruk dan Tari Remo akhirnya mengalami perubahan dan memiliki karakter setelah bersentuhan dengan realitas politik masa pergerakan.

Sandiwara Ludruk kala itu menjadi salah satu seni tradisional sekaligus media kritis dan representasi kondisi politik yang belum stabil. Sementara Tari Remo sebagai pembukanya,  memantapkan diri menjadi tarian dengan tema keprajuritan.

Pertunjukan Tari Remo Secara busana, kostum yang dikenakan oleh penari Remo terdiri dari kain batik, kebaya, dan sampur yang dikenakan di pundak. Sementara untuk riasan yang dipakai oleh penari pria biasanya sangat tebal dan akan membuatnya terlihat seperti seorang perempuan. Tari Remo ini biasa ditampilkan pada malam hari ketika pertunjukan Sandiwara Ludruk akan dimulai. Pertunjukan Tari Remo dimulai sekitar pukul 21.00 dan berlangsung selama satu malam.

Sebagai musik pengiringnya, Tari Remo saat ini diiringi dengan gamelan slendro dan orkes dengan gending-gending dan nyanyian berbahasa Jawa Timur dan Madura. Namun, iringan lengkap yang mengiringi tari ini biasanya adalah perpaduan dari alat musik bonang, gambang, saron, slenthem, gender, siter,, kenong, kethuk, kempul, gong dan seruling. Secara umum, tari ini sedikitnya memiliki 3 gaya. Tiga gaya yang umumnya ditampilkan tersebut adalah Remo Gaya Munali, Remo Jugag, dan Remo Bolet Gaya Jombang.iNewsSidoarjo.id

Artikel ini telah tayang di jatim.inews.id dengan judul " Tari Remo, Tarian Pembuka Ludruk dan Penyambut Tamu Khas Jawa Timur ",

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut