Fosil Stegodon Asal Nganjuk Resmi Diserahkan ke Museum Geologi Bandung
Ia menjelaskan, proses ekskavasi Stegodon di Hutan Tritik telah mengungkap sekitar 70 persen bagian tubuh fosil, yang terdiri atas rangka utama dan sebagian gading. Fosil ini selanjutnya akan melalui tahap konservasi dan replikasi di Museum Geologi Bandung. Selain menyerahkan fosil, Amin juga memaparkan progres pembangunan Site Museum Stegodon Tritik yang kini sudah hampir rampung.
“Insya Allah akhir November sudah selesai. Dengan begitu, Nganjuk akan memiliki empat museum, termasuk museum khusus Stegodon yang akan menampilkan koleksi geologi,” ujarnya.
Menurut Amin, keberadaan site museum tersebut akan melengkapi tiga museum lain di Nganjuk, yakni Museum Anjuk Ladang, Museum Dr. Soetomo di Desa Ngepeh, dan Museum Panglima Besar Jenderal Sudirman di Bajulan. Ia menambahkan, potensi temuan fosil di wilayah Nganjuk masih sangat besar. “Sebaran fosil diperkirakan ada di 15 petak lahan, masing-masing 50–60 hektare. Bahkan, ada indikasi satu individu Stegodon lain yang masih tertimbun,” ungkapnya sembari berharap pendampingan dari Museum Geologi terus berlanjut agar pengelolaan fosil di Nganjuk bisa dilakukan secara profesional dan berkelanjutan.
Penyerahan fosil Stegodon ini menjadi tonggak awal kerja sama antara Kabupaten Nganjuk dan Museum Geologi Bandung dalam upaya pelestarian warisan geologi nasional. Fosil yang kini berada di bawah perawatan Museum Geologi akan menjadi bahan penelitian lanjutan serta dasar pengembangan Geosite Tritik sebagai destinasi edukatif dan ilmiah di Jawa Timur.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan