Bisakah Generasi Alpha Tak Kecanduan Gadget di Era Internet? Simak Ulasannya

JAKARTA, iNewsSidoarjo.id – Penggunaan internet dan gadget kian menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di berbagai kalangan usia. Bahkan, penggunaannya dipercaya menawarkan berbagai peluang baru bagi pengembangan potensi buah hati di masa depan, atau yang kini lebih dikenal sebagai generasi alpha.
Meskipun begitu, seperti dua sisi mata uang, penggunaan gadget dan internet pun dapat memberikan pengaruh negatif pada anak usia dini, jika tidak dikelola dengan baik. Nah, berikut fakta terkait penggunaan internet, dampak negatif, hingga solusi yang harus dilakukan keluarga dalam mendidik generasi alpha terhadap pengaruh negatif internet, dikutip dari okezone, Senin (24/3/2025).
1. Presentase penggunaan internet generasi alpha Mengenai generasi alpha, digital native yang lahir dan tumbuh di era internet, media sosial, serta teknologi lainnya, BPS pada 2024 mengungkap bahwa jumlah penggunaan gadget untuk anak usia dini di Indonesia mencapai 33,44% (25,5% berusia 0-4 tahun dan 52,76% berusia 5-6 tahun).
2. Peran orang tua dalam membimbing generasi alpha Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Rumah Besar Konseling Islam Fatayat NU, Mia Silmiah mengatakan bahwa banyak orang tua di era digital ini yang merasa sulit menemukan cara terbaik dalam membimbing anak.
Tentunya hal ini perlu menjadi perhatian bersama, terutama para orang tua untuk mampu beradaptasi dan membimbing buah hati agar bijak dalam penggunaan gadget dan internet. “Dalam upaya menghasilkan generasi penerus yang tangguh dan berkualitas, diperlukan adanya usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari orang tua dalam melaksanakan tugas memelihara, mengasuh dan mendidik anak-anak mereka secara lahir maupun batin, sampai anak tersebut dewasa dan mampu berdiri sendiri sebagai manusia yang bertanggung jawab,” kata Mia Silmiah.
3. Pentingnya kegiatan kajian keluarga Peran keluarga tentu sangat penting dalam pendidikan anak di era digital. Salah satunya yakni melalui kegiatan kajian keluarga. Misalnya, melalui kajian keluarga bertajuk “Mengasuh dengan teknologi, Membimbing dari hati” yang digelar oleh Oreo yang berkolaborasi dengan komunitas Fatayat NU baru-baru ini. Kegiatan tersebut menjadi contoh pembekalan orang tua untuk menjadikan momen keseruan keluarga sebagai medium dalam membimbing anak secara positif di era digital.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan