SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id-Momentum Hari Pabean Internasional yang jatuh pada tanggal 26 Januari 2025, Bea Cukai Sidoarjo menyampaikan refleksi kinerja selama tahun 2024. Penyampain kinerja ini dilakukan di kantor Bea Cukai Sidoarjo, Jalan Bypass Juanda, Sidoarjo. Minggu (26/1/2025).
Rudy Heri Kurniawan Kepala Kantor Bea Cukai Sidoarjo mengatakan, capaian kinerja dipotret dari berbagai aspek merujuk pada tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Strategi kebijakan diterapkan Bea Cukai Sidoarjo di sektor industri Barang Kena Cukai (BKC), khususnya Hasil Tembakau (rokok). “Kami ingin menyampaikan refleksi kinerja Kantor Bea Cukai Sidoarjo, sebagai bagian upaya kami menyelenggarakan informasi publik yang baik. Upaya menurunkan prevalensi perokok serta upaya mengoptimalkan potensi penerimaan menjadikan tolak ukur keberhasilan,” Kata Rudy.
Gerak Optimal Penerimaan atau disingkat GoP dan Gerak Optimal Enforcement (GoE), yang menjadi strategi Bea Cukai Sidoarjo terbukti efektif. Namu tetap mempertimbangkan secara cermat dan hati-hati, mulai dari aspek Keberlangsungan Industri, Kepatuhan Pengguna Jasa. “Dimulai dari pemetaan potensi berdasarkan hitungan masing-masing pengguna jasa, dengan pertimbangan respon pasar serta kemampuan produksi. Kita mengawalnya dengan memberikan asistensi, untuk meraih kepatuhan serta dengan memberikan perlindungan dari kompetitor khususnya ancaman pasar ilegal,” jelas Rudy.
Lebih lanjut Ia menuturkan, Di akhir tahun 2024 Bea Cukai Sidoarjo berhasil kumpulkan penerimaan sebesar Rp6.922.861.901.338. Sementara dari penindakan khususnya rokok ilegal yang berpotensi merongrong penerimaan, dan menghancurkan industri legal.”Bea Cukai Sidoarjo berhasil selamatkan potensi kerugian negara sebesar Rp38.732.412.912 dari nilai barang Rp71.392.934.170,” lanjut Rudy. Dengan menggandeng Pemerintah Daerah dengan skema DBHCHT, sukses menyempurnakan kinerja Bea Cukai Sidoarjo dalam upaya pemberantasan rokok ilegal. “Salah satu yang menggembirakan kami adalah respon positif masyarakat atas kinerja Bea Cukai Sidoarjo. Tahun lalu, apresiasi masyarakat yang terpotret dari Survey Kepuasan Pengguna Jasa (SKPJ), kami berhasil meraih indeks 3.7 dari skala 4 yang artinya masyarakat puas dengan kinerja kami,” tutur Rudy.
sementara itu, guna menjaga iklim industri yang sehat dan kompetitif, fasilitas pabean diberikan, mulai dari Fasilitas Berikat, Kemudahan Impor Tujuan Ekspor, ulaya ini berhasil merangsang pertumbuhan industr,i khususnya di wilayah kerja Bea Cukai Sidoarjo yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto. Fasilitas yang diberikan mampu ciptakan efisiensi waktu dan biaya. Tercatat tidak kurang dari 85 perusahaan penerima manfaat fasilitas pabean yang berada di beberapa tempat seperti Kawasan Industri Rungkut di Surabaya, Ngoro di Mojokerto serta beberapa sentra industri di Sidoarjo.
“Kami menggandeng Export Centre Surabaya (ECS), agar pelaku UMKM mendapat bekal pengetahuan serta kiat-kiat meningkatkan kualitas produk hingga belajar membaca potensi pasar ekspor” ungkap Gatot, Kasi PLI.
Sepanjang 2024, Bea Cukai Sidoarjo bersama Kanwil DJBC Jatim I terus berbenah. Memperbaiki area layanan dengan melakukan renovasi ruang tunggu, area pelayanan hingga area pendukung lainnya. Serta layanan via online terus ditingkatkan ragam menunya, sebagai pilihan lain (pengguna jasa) demi meraih efektifitas waktu dan biaya. “Edukasi, Layanan Informasi dan Publikasi kami berikan dengan mengoptimalkan media sosial yang kami kelola,” tutur I Gusti humas Bea Cukai Sidoarjo.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan