Richard mengaku, dirinya sempat panik dengan situasi tersebut, karena usai dipukul, korban langsung jatuh dan tak sadarkan diri. Ia kemudian berteriak meminta pertolongan, hingga akhirnya keluarga lainbya segera berdatangan dan berusaha membantu korban dengan berbagai cara agar dapat siuman, namun korban sama sekali tak sadarkan diri.
Setelah diperiksa secara seksama, kata Richard, korban mendapatkan pukulan keras di bagian kepala dan leher. Menurut Richard, karena korban tak kunjung sadar dan siuman usai dipukul, pihak keluarga kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu pada Kamis, 24 Oktober 2024 sekira pukul 04.00 wita, guna mendapatkan pertolongan.
Namun, lanjut Richard, walau telah mendapatkan pertolongan medis, Korban tetap tak sadarkan diri, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di RSUD Kefamenanu pada Kamis, 24 Oktober 2024, pukul 17.15 wita.
Richard juga menjelaskan bahwa kejadian pengeroyokan terhadap korban sampai akhirnya meninggal dunia inipun sudah dilaporkan ke unit SPKT Polres TTU. "Saudara dan Kakak kami memang sudah meninggal. Tapi kami minta dengan sangat kepada pihak Polres TTU agar segera mengusut tuntas kasus ini,"bebernya.
Pihaknya mendesak Kepolisian untuk menangkap para pelaku. “Kami minta agar para pelaku segera ditangkap dan diberi hukuman sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ungkap Richard berlinang air mata.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian Resort Timor Tengah Utara terkait kasus pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia tersebut.iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan