SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id- Metode pembelajaran berbasis STEM menerapkan pengetahuan dan keterampilan secara bersamaan untuk menyelesaikan suatu kasus atau permasalahan yang dihadapi SDN Wonocolo 1 Taman, Sidoarjo, Rabu (31/7).
Metode ini merupakan pendekatan dalam upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia dengan kognitif, psikomotor dan afektif yang berkualitas bagi pendidik yang nantinya bisa di implementasikan, pada anak didiknya sehingga mampu meningkatkan kreatifitas siswa disekolah.
Dalam hal ini, Ketua PKM UNESA, Dr. Yurizka Melia Sari, M.Pd PKM ( Pengabdian Kepada Masyarakat) Dosen UNESA (Universitas Negeri Surabaya) menjelaskan, jika metode pembelajaran berbasis STEM ini sangatlah dibutuhkan di lingkungan sekolah terutama di Sekolah Dasar (SD) inklusi di Kabupaten Sidoarjo, khususnya di SDN Wonocolo 1 Taman yang berlangsung selama 3 hari ( 31 Juli – 2 Agustus 2024).
“Jadi STEM merupakan sains (science), teknologi (technology), teknik (engineering), dan matematika (mathematics) bukan suatu pendekatan atau model namun merupakan platform untuk mengajarkan kepada anak – anak mampu mengatasi permasalahan dilingkungan terutama pada anak SD inklusi agar mereka tetap aktif seperti menanam pohon dan mengenal jenis tanaman dan kegiatannya lebih bermanfaat,” Ungkapnya saat ditemui di SDN Wonocolo 1 Taman, Sidoarjo Rabu (31/7/2024).
Yurizka menambahkan jika penerapan metode STEM di sekolah ini lebih focus pada numerasi, karena siswa didik di SD inklusi ini masih kurang baik dibidang tersebut, sehingga butuh pengetahuan tambahan terkait metode tersebut.
“Anak – anak di SD ini memang sangat membutuhkan penguatan di sisi numerasi, sehingga kami dari PKM Unesa ini membawa misi untuk meningkatkan serta menguatkan pengetahuan terkait numerasi melalui STEM dan harapannya juga para guru disini mampu mengimplementasikan metode yang kami berikan kepada anak didiknya,” Imbuh Yurizka.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan