Seminar ini sebagai upaya pihak RS Siti Khodijah dalam memberikan pemaham ke warga, tentang penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Terlebih lagi proses pengobatan penyakit TBC yang diperlukan penanganan khusus.
"Seminar ini penting dilakukan, agar ada upaya pencegahan supaya tidak tertular penyakit TBC. Kebetulan RS Siti Khodijah ditunjuk pemerintah, untuk menangani pengobatan penyakit TBC yang peka dengan obat-obatan TB yang ada maupun penyakit TBC yang resisten dengan obat TB yang ada," terang Hamdan.
Terpisah, Kabag AIK dan Pemasaran dr. M. Perdana Airlangga, sp. JP, FIHA menjelaskan jumlah pasien rawat jalan TB resisten mengalami penurunan yang sebelumnya nomer 5, saat ini turun menjadi nomer 9.
"Dengan edukasi dan komunitas dapat terus menurunkan jumlah pasien rawat jalan. Karena TB resisten ini susah, kita perlu edukasi kepada pasien dan keluarga. Kadang masyarakat merasa terbebas dari TB, konsumsi obatnya jadi lupa, padahal, TB resisten itu, kalo tidak disiplin minum obat akan bertambah parah," jelas Angga.
Ia berharap, dengan kegiatan ini, bisa meringankan beban masyarakat, serta menambah wawasan warga terkait penyakit TBC.
"Smoga dengan seminar ini masyarakat akan faham tentang penyakit TB, sehingga mereka bisa melakukan pencegahan dini, tidak sampai tertular TB," harap Angga.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan