Sementara itu, Kalapas I Surabaya, Jayanta menyebutkan bahwa nantinya pelatihan budidaya alpukat aligator akan diikuti oleh 40 orang warga binaan.
Pihaknya akan memanfaatkan beberapa lahan yang belum dimanfaatkan di area lapas yang luasnya mencapai 14 hektare itu.
"Sebelumnya sudah ada beberapa program pelatihan ketrampilan dan kemandirian yang sudah berjalan, baik yang dijalankan individu maupun dengan mitra, akan tetapi masih di temui beberapa lahan kosong yang kurang produktif, ini yang coba kami optimalkan," urai Jayanta.
Program pelatihan di bidang pertanian ini, lanjut Jayanta, diharapkan dapat menjadikan solusi guna mengubah tanah tidak produktif menjadi produktif. Sehingga dapat menciptakan peluang usaha, dan berkontribusi positif bagi negara.
"Selain menghasilkan bibit alpukat aligator, pihak lapas juga membekali warga binaan dengan pembuatan pupuk organik," terang Jayanta.
Menurut Jayanta, kedua paket pelatihan tersebut nantinya bisa berkelanjutan, ramah lingkungan, memilki produk pertanian yang bernilai tinggi. Karena buah alpukat banyak digemari masyrakat serta pupuk organik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pertanian maupun perkebunan.
“Pealatihan ini guna memberikan bekal keterampilan kepada warga binaan, khususnya di bidang pertanian serta melibatkan mereka dalam kegiatan produktif,” imbuh Jayanta.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan