Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya telah mengingatkan bahwa Moskow akan terpaksa mengambil tindakan balasan jika Amerika kembali menempatkan hulu ledak nuklirnya di Inggris. Rusia juga telah secara berulang kali menuduh Barat sebagai pemicu ketegangan di Eropa, dengan menyebut ekspansi terus-menerus NATO ke arah timur sebagai salah satu akar penyebab konflik di Ukraina.
Di sisi lain, beberapa pejabat Barat, termasuk dari Inggris, Jerman, Estonia, dan bahkan ketua Komite Militer NATO, telah memicu kekhawatiran akan kemungkinan serangan Rusia terhadap Eropa dalam beberapa tahun mendatang.
Mereka telah mengajak pemerintah dan warga negara Barat untuk bersiap menghadapi kemungkinan konflik besar dengan Moskow. Namun Rusia dengan keras membantah adanya rencana untuk menyerang negara-negara tetangganya di Eropa. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut klaim tersebut sebagai “tipuan".
Presiden Rusia Vladimir Putin juga menepis klaim tersebut.
"Moskow tidak tertarik secara geopolitik, ekonomi atau militer untuk melancarkan perang melawan NATO," ujarnya.
Sebaliknya, kata Putin, Rusia lebih memilih untuk meningkatkan hubungan dengan blok yang dipimpin AS.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan