SIDOARJO, iNews.id - Jelang tahun baru Imlek 2575 yang jatuh pada 10 Februari mendatang, berdampak positif pada ekspor belut hidup. Bahkan, kenaikan jumlah ekspor mencapai seratus persen lebih. Kenaikan mulai terjadi sejak bulan Desember tahun lalu, yang biasanya sekali ekspor 500 kg belut hidup, kini menjadi 1 hingga 5 Ton belut hidup untuk sekali ekspor.
"Kenaikan permintaan belut ini memang terjadi setiap tahun menjelang Imlek. Namun, tahun ini kenaikannya cukup signifikan," kata Andiki Yelofa, penanggung jawab ekspor PT Malasina Jaya Walet, di Buncitan, Sedati, Sidoarjo, Kamis (25/1/2024).
PT Malasina Jaya Walet merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor belut. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 2015 dan rutin mengekspor belut hidup dan beberala komoditas perikanan lainnya ke negara Tiongkok.
Andiki menjelaskan, belut hidup yang diekspor merupakan belut alam yang memiliki kualitas grade A. Belut-belut tersebut diambil dari sejumlah pengepul yang ada di Pulau Jawa.
"Kami selalu menjaga kualitas belut yang kami ekspor. Hal itu agar belut-belut tersebut diterima dengan baik oleh konsumen di Tiongkok," ujarnya.
Selain kualitas, harga belut juga menjadi salah satu faktor yang membuat permintaan belut meningkat menjelang Imlek.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan