Nasihat ini, lanjut Panji, justru membuat SB marah dan mengurung diri di kamarnya. Panji menuturkan, korban juga cukup terpengaruh dengan diskusi via aplikasi obrolan berbasis daring dengan sejumlah orang asing dari luar negeri.
Orang tua korban menyampaikan SB sempat berpikiran tidak ada Tuhan bagi dirinya sehingga sering mengalami perdebatan dengan kedua orang tuanya.
"Berdasarkan keterangan orang tua kemungkinan bunuh diri karena sering alami percekcokan dengan kedua orang tuanya saat ditegur atas sikapnya mengidolakan Hitler, tidak percaya adanya Tuhan, dan mengurung diri di kamar sembari bermain game online," tutur Panji.
Jenazah SB sudah dbawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna dilakukan pemeriksaan atas penyebab kematiannya.
Kini, kasus tewasnya SB yang diduga bunuh diri dengan lompat dari ketinggian tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan