SC awalnya meminta hotspot ke teman kelas sebelah dengan berbicara lewat jendela. Namun, menurut Gemmy, suaranya tidak terdengar.
“Akhirnya SC masuk ke kelas sebelah menemui temannya, agar bisa menyambungkan hotspot. Di saat bersamaan datanglah guru ini, FZ, sempat berbicara sebentar dengan SC, lalu tiba-tiba menampar pipi kiri SC satu kali,” ujar Gemmy.
SC, kata Gemmy, tetap diam di tempat setelah ditampar oleh FZ. Sikap remaja itu diduga semakin memancing emosi FZ, sehingga langsung memiting kepala SC, lalu membanting tubuh remaja itu hingga jatuh ke lantai.
“Akibat bantingan ini, punggung SC mengalami nyeri,” imbuh Gemny. SC akhirnya kembali berdiri, lalu FZ menyuruhnya kembali ke kelas. Namun baru sampai di dalam kelasnya, SC dipanggil lagi oleh FZ dan disuruh duduk di hadapannya.
“Saat dipanggil itu SC tidak dengar karena dia masih mengeluhkan sakit pada punggungnya, dan sesak dadanya,” jelas Gemmy.
Lagi-lagi, kata Gemmy, oknum guru tersebut menampar pipi kiri dan pipi kanan SC. Kejadian ini menurut Gemmy disaksikan oleh teman-teman SC yang lain.
“Kemudian SC diajak ke ruang BP oleh FZ. Di dalam ruangan tersebut, SC dijambak rambutnya dan bahkan ditantang berkelahi,” tukas Gemmy.
Abdul Majid, ayah SC, mengaku awalnya tidak mengatahui kejadiannya seperti apa. Ia mendapat informasi dari orang tua dari teman SC yang kebetulan satu desa.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan