get app
inews
Aa Read Next : Jadi Tentara Bayaran Bela Ukraina, Rusia Sebut 4 dari 10 WNI Tewas

NATO Beberkan Efek Mematikan Bon Cluster, Ukraina Bersikukuh Minta AS

Minggu, 09 Juli 2023 | 16:06 WIB
header img
Bom tandan DPICM atau DPICM cluster munitions merupakan amunisi konvensional yang ditingkatkan dengan tujuan ganda. FOTO/ DAILY

KIEV, iNewsSidoarjo.id – NATO memprotes keras rencana Amerika Serikat mengirim bom cluster ke Ukraina untuk menghadapi Rusia. NATO menilai bom tersebut terlalu bahaya diterjunkan di medan perang.

'' Amunisi tandan tidak boleh digunakan oleh Ukraina “dalam keadaan apa pun,” Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles mengatakan pada hari Sabtu (8/7).

"Spanyol dengan tegas menentang pengiriman senjata itu, berdasarkan komitmen tegasnya dengan Ukraina, juga memiliki komitmen tegas bahwa senjata dan bom tertentu tidak dapat dikirim dalam keadaan apa pun," kata Robles kepada wartawan setelah rapat umum di Madrid seperti dikutip dari sindonews.com dari laman Reuters, Minggu (9/7/2023).

Sebelumnya Gedung Putih mengumumkan pada hari Jumat (7/7) bahwa Presiden Joe Biden telah mengesahkan pengiriman amunisi konvensional yang ditingkatkan tujuan ganda (DPICM) dalam jumlah yang tidak ditentukan ke Kiev, berdasarkan rekomendasi "dengan suara bulat" dari tim keamanan nasional presiden.

Bom tandan DPICM atau DPICM cluster munitions merupakan amunisi konvensional yang ditingkatkan dengan tujuan ganda (dual-purpose improved conventional munition/DPICM).

Bom tandan DPICM lebih efektif karena memiliki kekuatan penghancur 5-10 kali lebih banyak daripada proyektil 155 mm konvensional. Sebab, bom tandan DPICM berisi artileri atau hulu ledak rudal permukaan-ke-permukaan yang dirancang untuk meledak menjadi submunisi (beberapa amunisi kecil) pada ketinggian dan jarak optimal dari target. Submunisi ini saat meledak membentuk fragmentasi (serpihan logam) yang punya peran ganda sebagai anti-armor dan anti-personel.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Berita iNews Sidoarjo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut