MOSKOW, iNewsSidoarjo.id-Rusia langsung menanggapi penyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin adalah "penjahat perang" karena menyerang Ukraina adalah pernyataan yang tak termaafkan.
Terlebih lagi, ungkapan itu diucapkan oleh pemimpin negara yang telah membunuh warga sipil dalam konflik di seluruh dunia.
Dalam perbincangan dengan seorang reporter pada hari Rabu, Biden berkata, "Oh, saya pikir dia adalah penjahat perang," setelah awalnya menjawab dengan "tidak" untuk pertanyaan tentang apakah dia siap untuk memanggil Putin seperti itu.
Melangsir dari SINDOnews.com, Sabtu, (19/3/2022), pernyataan Biden itu langsung memantik reaksi keras Kremlin.
"Presiden kami adalah tokoh internasional yang sangat bijaksana, berwawasan luas dan berbudaya, serta kepala Federasi Rusia, kepala negara kami," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya tentang pernyataan Biden, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (18/3/2022).
"Pernyataan seperti itu oleh Tuan Biden benar-benar tidak dapat diterima, tidak dapat diterima, dan tidak dapat dimaafkan," kata Peskov.
"Hal utama adalah bahwa kepala negara yang telah bertahun-tahun mengebom orang di seluruh dunia, presiden negara seperti itu tidak berhak membuat pernyataan seperti itu," lanjutnya.
Peskov mengatakan, AS telah mengebom Jepang pada tahun 1945, menghancurkan kota-kota Hiroshima dan Nagasaki. Jepang menyerah enam hari kemudian, mengakhiri Perang Dunia Kedua. Sekitar 200.000 orang tewas seketika oleh bom dan banyak lagi yang meninggal karena penyakit radiasi.
Sebelumnya, Rusia telah memperingatkan AS pada Kamis, bahwa Moskow memiliki kekuatan untuk menempatkan negara adidaya terkemuka di dunia di tempatnya dan menuduh Barat memicu plot Russophobic liar untuk menghancurkan Rusia. Dmitry Medvedev, yang menjabat sebagai presiden dari 2008 hingga 2012 dan sekarang menjadi wakil sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengatakan, AS telah memicu Russophobia "menjijikkan" dalam upaya untuk memaksa Rusia bertekuk lutut.
"Itu tidak akan berhasil. Rusia memiliki kekuatan untuk menempatkan semua musuh kita yang kurang ajar di tempat mereka," kata Medvedev.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, AS dan sekutunya di Eropa dan Asia telah menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin, perusahaan, dan pengusaha Rusia, memutus Rusia dari sebagian besar ekonomi dunia.
Putin mengatakan bahwa apa yang dia sebut operasi militer khusus di Ukraina diperlukan, karena AS menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia, dan Rusia harus bertahan melawan "genosida" orang-orang berbahasa Rusia oleh Kiev. Sementara Ukraina menyatakan bahwa klaim genosida Putin adalah omong kosong.
Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov mengatakan kepada anggota parlemen Uni Eropa pada hari Rabu, bahwa mereka harus mengakui Putin sebagai penjahat perang. iNewsSidoarjo.id
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Jum'at, 18 Maret 2022 - 02:49 WIB oleh Esnoe Faqih Wardhana dengan judul "Kremlin pada Biden: AS Tak Berhak Ceramahi Rusia soal Kejahatan Perang
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan