Para petani gogol gilir itu menegaskan tidak pernah mengalihkan lahannya itu kepada siapapun, termasuk kepada pengembang yang berusaha berbagai cara menguruk dan menguasai objek tersebut. Mereka menyadari jika lahan gogol gilir merupakan hak garap saja, bukan hak memiliki objek.
Awal Persoalan Lahan Gogol Gilir Urangagung
Willy Yustiawan, perwakilan petani menceritakan status lahan itu adalah gogol gilir, yang awalnya dimiliki 106 petani. Sekira 2011 pihak PT CSM bergerilya membeli satu persatu lahan dan berhasil membeli lahan milik petani, 83 orang.
“Sekira tahun 2017 PT CSM sudah mulai melakukan pembangunan di lahan yang sudah dibebaskan,” ungkap dia.
Willy melanjutkan, setelah 83 sawah petani gogol berhasil dibebaskan PT CSM, tinggal 23 petani yang belum dibebaskan sawahnya. Kemudian pada November 2022 , PT CSM kembali melakukan negoisasi dengan 23 petani dan berhasil membebaskan lahan milik 15 petani.
“Akhir tahun lalu, sekitar November 2022 dari 23 petani gogol ada 15 petani yang mau digeser (tukar-guling) oleh PT CSM. Berarti tinggal 8 lahan petani yang belum dibebaskan. Dari 8 petani inilah yang menuntut hak PT CSM, karena belum dapat kompensasi apapun, tapi kenapa tiba-tiba lahan sudah diurug,” jelas Willy.
Masih kata Willy, 8 petani memiliki alasan kuat melawan kepada PT CSM, karena mereka punya alas hak berupa letter C dan diperkuat surat pengesahan dari Lurah Urangagung. Dengan kekuatan atas hak tanah itu 8 petani gogol, pada Senin 22 Januari 2023 sempat menghentikan semua kegiatan yang dilakukan PT CSM di lahan tersebut.
“Waktu rame-rame kapan hari Pak Lurah kita bawa ke lokasi lahan, dan Pak Lurah membenarkan kalau 8 petani gogol ini punya obyek lahan sawah yang diurug oleh PT CSM,” tukas Willy kesal.
Lebih jauh Willy mengatakan, di lahan milik petani gogol itu sudah ada 2 petak sawah Tuwowo yang tak jelas keberadaannya.
“Dalam lahan yang diurug PT itu seharusnya ada sawah Tuwowo, tapi sampai hari ini tidak jelas keberadaanya. Kalau misal di beli PT dan siapa yang menerima uangnya juga tidak jelas,” ungkap pria berpenampilan nyentrik itu.
Pemerintah hingga Pengembang Bungkam
Terkait persoalan lahan gogol gilir itu, Kepala Kelurahan Urangagung Anwar saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp sejak Senin (6/3/2023) silam hingga hari ini belum juga merespon. Padahal, pesan konfirmasi itu telah centang biru, telah dibaca.
Editor : Nanang Ichwan