JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Ada tiga Komandan Detasemen Jalamangkara, unit pasukan elite yang dimiliki TNI Angkatan Laut yang memiliki banyak brevet.
Ketiga komandan itu tak hanya miliki brevet dari satuannya, namun mereka juga memperoleh dari matra lain, bahkan pasukan militer luar negeri.
Brevet merupakan tanda kemahiran, kehormatan, pengabdian, tanggung jawab atau kualifikasi yang diberikan oleh korps atau angkatan kepada seorang prajurit.
Perlu diketahui, Denjaka merupakan pasukan yang memiliki tugas pokok membina kemampuan antiteror dan antisabotase serta kemampuan klandestin aspek laut.
Tak sembarang prajurit TNI AL bisa masuk dalam pasukan Denjaka, apalagi menjadi seorang Komandan. Mereka harus melalui berbagai pendidikan dan pelatihan yang sulit.
Setelah dinyatakan lulus, anggota Denjaka akan diberikan brevet sebagai tanda kehormatan.
Berikut 3 Profil Komandan Denjaka yang Miliki Brevet Terbanyak sebagaimana dilansir dari SINDOnews.com, Kamis (13/10/2022).
1. Letjen TNI (Mar) (Purn) Raden Mas Trusono, SMn, MM
Letjen TNI (Mar) (Purn) Raden Mas Trusono, seorang perwira tinggi TNI AL yang lulus dari Sekolah Calon Tamtama atau Secata Wamil TNI AL (1979). Ia sudah mengikuti 15 pendidikan militer, di antaranya Dik Komando Mar (1983), Dik Para Dasar TNI AU (1983), AAL (1985), dan berbagai pendidikan militer lainnya.
Trusono memulai karirnya sebagai Prajurit Dua Tamtama Remaja di Yontankfib, lalu dilanjut menjadi Letnan Dua hingga Letnan Jenderal. Namun kini, Trusono beralih ke bidang sipil dan menjabat sebagai Kepala Yayasan Sosial Bhumyamca (Yasbhum).
Trusono memiliki 23 tanda jasa dan 4 brevet, meliputi Brevet Trimedia Taifib, Denjaka, Navy Seal, dan USMC Parachutist.
2. Letjen TNI (Mar) Suhartono, MTr (Han)
Letjen TNI (Mar) Suhartono adalah seorang perwira tinggi TNI AL lulusan AAL 1988. Ia sudah melalui 18 pendidikan militer, di antaranya Dikpassis A (1989), Dikpespa Mar (1993), Suslapa TNI AD (1995), Dikreg (1997), Seskoal (2001), Sesko TNI (2013), dan berbagai pendidikan militer lainnya di dalam negeri.
Ia pun mengikuti pendidikan militer di luar negeri, yakni Counter Terrorism Intelligence Analysis di BIA-CIA (1997), Commando Mariners-Cofusco di Perancis (1997), US Navy Seal-Guam di AS (1997), Terrorism Device Threat and Response di BIA-CIA (1998), Post Incident Intelligence Collection di BIA-CIA (1999), serta Counter Terror-Batalyon Kontra Terror 707 di Korea Selatan dan berbagai pendidikan lainnya.
Prestasinya di bidang militer terbilang gemilang. Suhartono berhasil melaksanakan banyak operasi tempur, salah satunya Dansatgas Gultor atau operasi pembebasan awak kapal MV Sinar Kudus di Somalia. Suhartono sudah menduduki berbagai jabatan sejak ia berpangkat Letnan Dua hingga Letnan Jenderal.
Tercatat, ia memiliki 19 tanda jasa dan 7 brevet, meliputi Brevet Trimedia Taifib, Denjaka, Navy Seal, Kesehatan TNI AL, Pin Unhan dan Setia Waspada Paspampres, serta Lencana Pomal.
3. Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, SE, MM, MTr (Han)
Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah merupakan seorang perwira tinggi TNI AL lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) 1989. Ia sudah melalui 14 pendidikan militer, di antaranya adalah Dikpasis (1990), Diktaifib (1992), Dikpespa Inf (1993), Suslapa II (1997), dan berbagai pendidikan militer lainnya.
Terakhir, Alamsyah mengikuti Pendidikan Reguler dari Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia atau Dikreg Lemhannas PPRA XXII (2019).
Berkat kepandaiannya, Alamsyah sudah menduduki berbagai jabatan sejak ia menjadi Letnan Dua, Kapten, Mayor, Letnan Kolonel, Kolonel, Brigadir Jenderal, hingga Mayor Jenderal.
Terhitung, ia sudah memiliki 18 tanda jasa serta 8 brevet, meliputi Brevet Trimedia Taifib, Denjaka, Navy Seal, PARA, Free Fall, Kehormatan Kavaleri Marinir, Kehormatan Artileri Marinir, dan Kehormatan Arsenal.
Artikel ini telah tayang di SINDOnews.com, berikut link beritanya :
https://nasional.sindonews.com/read/909829/14/3-komandan-denjaka-yang-memiliki-brevet-terbanyak-nomor-terakhir-memulai-karier-dari-tamtama-1665490229?showpage=all
Editor : Nanang Ichwan