get app
inews
Aa Text
Read Next : Kondisi Fisik Tak Bugar, Timnas Futsal Putri Indonesia Tetap Tumbangkan Myanmar

Prasasti Ini Bukti Kerajaan Kanjuruhan Tertua di Jawa Timur

Sabtu, 03 September 2022 | 13:14 WIB
header img
Candi Badut peninggalan Kerajaan Kanjuruhan (Foto: MPI/Avirista Midaada).

MALANG, iNewsSidoarjo.id - Keberadaan Candi Badut dan Prasasti Dinoyo merupakan bagian dari peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang diidentifikasi berdiri pada abad 6 dan 7 Masehi atau diperkirakan tahun 682 saka atau 760 Masehi.

Ditemukannya prasasti tersebut menjadi bukti bahwa Kerajaan Kanjuruan tertua di Jawa Timur dan kerjaan yang berjaya di eranya. Baru setelah itu muncul Kerajaan Singasari dan Majapahit, di Jawa Timur yang juga mashur pada masanya.

Dilansir dari iNews.id, Prasasti ini ditemukan tak jauh dari aliran Sungai Metro, sementara salah satu bangunan peninggalan Candi Badut juga ditemukan tak jauh dari lokasi tersebut.

Beberapa sumber menyebutkan, pada prasasti itu ada raja bernama Raja Dewasimha. Kemudian setelah meninggal digantikan Sang Liswa. Liswa inilah yang akhirnya mendapat gelar Gajayana.

Dalam catatan sejarah Kerajaan Kanjuruhan yang berada di Malang, umurnya sama dengan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Kerajaan ini terletak di aliran Kali Metro atau tepat berada di lereng Gunung Kawi sisi timur.

Di masa kepemimpinan Gajayana inilah kerajaan ini mengalami masa kejayaan. Kekuasaan kerajaan meliputi lereng timur dan barat Gunung Kawi, bahkan sisi barat kekuasaannya mencapai ke area Pegunungan Tengger Semeru.

Kemudian ke sisi utara bahkan hingga mencapai pesisir laut Jawa. Sementara di wilayah selatan kekuasannya mencapai pantai selatan Pulau Jawa. Usai masa kepemimpinan Raja Gajayana yang meninggal, Kerajaan Kanjuruhan kemudian dipimpin oleh Pangeran Jananiya.

Pangeran Jananiya merupakan menantu dari Raja Gajayana. Dia menikah dengan satu-satunya anak dari Raja Gajayana bernama Uttejana. Pasangan suami istri ini memimpin kerajaan dengan penuh bijaksana.

Namun kemunduran Kerajaan Kanjuruhan muncul setelah sekitar tahun 847 Masehi. Saat itu Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mengembangkan kekuasaannya.

Perluasan kekuasaan Kerajaan Mataram kini dibawah perintah Sri Maharaja Rakai Pikatan Dyah Saladu. Kerajaan Mataram Kuno kemudian kian meluaskan kekuasaannya hingga Jawa Timur, termasuk di wilayah yang dulunya menjadi kekuasaan Kerajaan Kanjuruhan hilang hingga akhirnya dikuasai Kerajaan Mataram Kuno.

Dari sanalah akhirnya Kerajaan Kanjuruhan hanya menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Kini.

Pegiat Sejarah Museum Reenactor Eko Irawan mengakui bila nama Kerajaan Kanjuruhan dari catatan sejarah di Jawa Timur masih menjadi salah satu kerajaan tertua yang teridentifikasi hingga kini.

"Jadi Kanjuruhan ini kerajaan tertua di Jawa Timur, seumuran dengan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat yang berdiri abad 7-8 masehi," kata Eko.

Dari sana nama Kerajaan Kanjuruhan dengan Raja Gajayana ini menjadi sebuah inspirasi dan diabadikan untuk dua nama stadion kebanggaan di Malang raya.

Stadion Gajayana yang menjadi stadion tertua di Indonesia, dinamakan dengan nama Raja Gajayana. Sedangkan Stadion Kanjuruhan yang berada di Kepanjen, Kabupaten Malang dipilih sebagai kemasyhuran nama Kanjuruhan menjadi kerajaan tertua di Jawa Timur.

"Nama Gajayana untuk Malang kan raja Gajayana dan situs Kanjuruhan tertua di Jawa Timur, peradaban Malang sudah sejak ada 760m. Sudah peradaban maju sejak dahulu, mungkin itu kebanggaan juga. Sama halnya dengan nama Stadion Kanjuruhan juga diambilkan dari nama kerajaan Kanjuruhan, yang jadi tertua di Jawa Timur," katanya.

Meski Kerajaan Kanjuruhan telah musnah, namun jejak-jejak sejarah kejayaan Kerajaan Kanjuruhan ini masih dapat ditemui di Malang Raya. Salah satu yang terbesar yakni Candi Badut yang terletak di daerah Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Artikel berita ini telah tayang di iNews.id, baca link berita ini :

https://jatim.inews.id/berita/kisah-kanjuruhan-jejak-sejarah-kerajaan-tertua-di-jawa-timur/all

Editor : Nanang Ichwan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut