BANDUNG, iNewsSidoarjo.id - Beredar kabar di linimasa media sosial (medsos) dua bobotoh atau pendukung Persib Bandung asal Cibaduyut dan Bogor, meninggal dunia karena berdesak-desakan di Gerbang U dan V, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Melangsir dari iNews.id Sabtu (18/6/2022) kedua korban terinjak-injak dan kehabisan nafas saat hendak masuk ke dalam stadion.
Seperti diketahui, ribuan bobotoh memenuhi Stadion GBLA Kota Bandung untuk menyaksikan laga klasik Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya dalam babak penyisihan Grup C Piala Presiden 2022.
Setelah dua tahun tak bisa menonton langsung tim kesayangan mereka berlaga di stadion membuat antusiasme bobotoh sangat tinggi. Sementara, jumlah tiket yang dijual panpel pertandingan tidak lebih dari 15.000 lembar.
Akibatnya, peristiwa ini diduga dipicu oleh bobotoh yang tak memiliki tiket memaksa masuk ke dalam stadion. Sementara, panitia pelaksana (panpel) pertandingan melakukan pembatasan jumlah tiket yang dijual.
Ribuan bobotoh mendobrak pintu gerbang U dan V. Petugas yang berjaga tak sebanding dengan jumlah bobotoh sehingga tak dapat mencegah tragedi terjadi. Pintu gerbang U dan V dijejali ribuan bobotoh yang hendak masuk. Fatal, sejumlah bobotoh terinjak-injak. Dari sekian orang yang terinjak-injak, beberapa di antaranya mengalami luka-luka.
Sedangkan dua orang dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan napas. Dua bobotoh yang tewas itu Ahmad Solihin asal Cibaduyut, Kota Bandung dan Sopiana Yusup, anggota Viking Bogor Korwil TNT.
Di linimasa Twitter seketika ramai terkait peristiwa itu. Tanda pagar (tagar) #BobotohBerduka pun trending di Twitter. Berdasarkan sumber terpercaya menyebutkan, peristiwa meninggalnya dua bobotoh bukan rumor, tetapi benar terjadi. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, benar dua bobotoh meninggal dunia akibat berdesak-desakan di Gerbang U dan V Stadion GBLA.
Namun Kombes Pol Ibrahim Tompo belum menjawab saat ditanya tentang kronologi kejadian. "Benar (dua bobotoh tewas akibat berdesakan saat laga Persib Bandung dan Persebaya di Stadion GBLA)," kata Kabid Humas Polda Jabar.
Akun @ekomaung mengunggah status konfirmasi terkait peristiwa itu, "Info 1 korban KTP Bogor saya dapat dari junior saya yang malam tadi sedang bersama kapolresta Bogor, katanya ditelpon langsung dari polda...korban 1 lagi orang cibaduyut." Sedangkan akun twitter @ehuuuuun yang mengaku sebagai saudara Ahmad Solihin mengonfirmasi kabar duka tersebut.
Dia mengaku saudaranya meninggal dunia karena terinjak-injak setelah sebelumnya terjadi chaos di pintu V GBLA. "Minta bantuan nya. Saudara saya Ahmad/Ama hilang di GBLA ketika chaos di pintu V, td bareng saya ke injek injek.
Saya terpisah ketika di tolong/tangani tim medis. Tolong bantuan nya bila ada yg melihat @officialvpc @v_frontline_pc @stdsiliwangi @simamaung," tulis @ehuuuuun. Tak lama kemudian, @ehuuuuuun kembali mengunggah status, "Assalamuallaikum.
Alhamdulillah saudara saya sudah ditemukan. Kondisi meninggal dunia, dia jd salah 1 korban bersama saya ketika chaos td. Minta doa dr semuanya semoga alm diberikan tempat yg semestinya dan di ampuni dosa dosa nya.
Amiin allahuma amiin. terima kasih semuanya." Sedangkan Toni Sugiarto dengan akun @tonaaiiii menulis: "Syarat utama untuk menikmati setiap denyut & dentum sepak bola ialah; bernafas. Jika tidak, lantas untuk apa? Sebuah makna lain dari "Tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia". Rest In Peace. #BobotohBerduka." iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan