Suyatno menambahkan, buruh harus menjadi kekuatan konstruktif dalam menjaga stabilitas nasional. “Aksi anarkis hanya memperburuk situasi dan merugikan semua pihak. Dengan cara damai, perjuangan buruh bisa berjalan seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, pengamat ketenagakerjaan dari Institute Labour Studies, Arif Wicaksono, menilai imbauan Garda Metal penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap gerakan buruh. “Buruh memiliki posisi strategis dalam demokrasi, namun aksi anarkis justru melemahkan posisi tawar mereka. Dengan memilih jalur damai, buruh bisa menjadi mitra konstruktif bagi pemerintah dan masyarakat,” jelas Arif.
Menurut Arif, situasi ekonomi global menuntut semua pihak menjaga stabilitas nasional. “Ketika buruh menunjukkan kedewasaan dalam berjuang, dampaknya tidak hanya pada kebijakan upah atau kesejahteraan, tetapi juga pada citra Indonesia sebagai negara yang stabil di mata investor,” ujarnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait
