JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Di tengah pegunungan Papua yang masih menyimpan gejolak, terukir kisah inspiratif Telangga Gire. Dahulu, ia dikenal sebagai ajudan Goliat Tabuni, salah satu petinggi Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kerap melancarkan aksi kekerasan.
Namun, kini, Telangga Gire telah memilih jalan hidup yang berbeda: menjadi petani sukses di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Keputusan Telangga untuk menyerahkan diri dan kembali ke NKRI diambil pada bulan Juni 2019.
"Saya mengundang Bapak Dandim 1714/Puncak Jaya (PJ)untuk hadir dan melihat langsung panen jagung perdana ini. Kehidupan kami sudah kembali normal seperti masyarakat lainnya," kata Telangga saat panen jagung, 23 November 2019 silam, dikutip dari sindonews.com pada Minggu (7/7/2024).
Kesadaran akan perbuatannya yang melanggar hukum membuat Telangga memutuskan untuk meninggalkan perjuangan bersenjata dan memilih jalur damai. Sejak saat itu, ia mulai menjalani hidup normal bersama keluarganya di Distrik Tingginambut dan memutuskan untuk bertani.
Sebagai mantan anggota TPN/OPM yang telah kembali ke pangkuan NKRI, Telangga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Dandim 1714/PJ yang pada 2019 silam dijabat Letkol Inf Agus Sunaryo karena telah banyak membantunya.
Bantuan yang diberikan termasuk bibit jagung, kacang tanah, serta pendampingan dalam bidang pertanian oleh Babinsa dan personel Kodim 1714/PJ.
"Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Dandim 1714/PJ dan rombongan yang sudah berkenan hadir dalam acara panen perdana ini," ujar Telangga dengan penuh rasa syukur.
Letkol Inf Agus Sunaryo mengapresiasi kerja keras Telangga dalam bertani dan merasa bangga atas keberhasilannya melaksanakan panen perdana jagung. Pada kesempatan itu, Agus bersama anggotanya juga memberikan bantuan sembako kepada keluarga Telangga.
"Memang tidak banyak yang kami berikan, tetapi semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi keluarga saudara Telangga Gire," kata Agus.
Acara panen jagung itu juga dihadiri oleh Sekretaris Distrik Tingginambut, Olies Kogoya, Pasiter Kodim 1714/PJ Kapten Inf Indra Siswanto, dan Danposramil Tingginambut Sertu Mohammad. Kebersamaan mereka menunjukkan dukungan penuh masyarakat dan TNI terhadap Telangga dalam memulai hidup barunya.
Sebelumnya, pada 8 Juni 2019, Telangga Gire bersama tiga rekannya menyerahkan diri dan menyatakan kesetiaan kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo. Penyerahan ini dilakukan setelah Telangga dan rekannya berkomunikasi intensif dengan anggota Kodim 1714/PJ Sertu Jefri May, yang menjamin keselamatan mereka jika menyerahkan diri.
Dengan tekad bulat, Telangga dan rekan-rekannya kembali ke pangkuan NKRI dan menyerahkan satu pucuk senjata api serta sejumlah munisi. Telangga mengakui bahwa selama ini mereka merasa tertipu oleh janji-janji kosong yang diberikan oleh Goliat Tabuni dan kelompoknya.
"Kami hidup menderita di hutan, sedangkan pembangunan di kampung-kampung semakin maju. Kami ingin anak-anak kami mendapatkan pendidikan dan hidup lebih baik," ungkap Telangga penuh penyesalan. Kini, Telangga Gire telah membuktikan bahwa perubahan itu mungkin.
Dengan meninggalkan masa lalu dan memilih jalan damai, ia kini menjadi contoh inspiratif bagi rekannya yang masih berada di hutan. Telangga menghimbau mereka untuk kembali ke pangkuan NKRI demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait