Ia menjelaskan para siswa diberikan kebebasan untuk menentukan karya apa yang akan dibuat, baik itu kerajinan tangan, makanan atau minuman dan karya yang lainnya.
"Kalau produk makanan diberikan kebebasan memilih baik itu makanan kekinian seperti roti brownies atau juga yang lain," katanya.
Ia mengaku sebelum kegiatan ini berlangsung banyak di antara para siswa yang sudah menjajakan hasil karya siswa melalui media sosial dan juga aplikasi percakapan WhatsApp.
"Bahkan, saat mereka datang pada kegiatan ini barang-barang yang dijual tersebut sudah laku dibeli oleh teman dan juga rekan mereka sendiri," tutupnya.
Athalia, salah satu siswa smamita memilih kerajinan tangan yang terbuat dari bahan clay (campuran sabun dan tepung). Ia mengaku jika proses pembuatan clay cukup mudah dibandingkan menggunakan bahan lain.
"Clay mudah dibentuk, selain cepat prosesnya kelebihan bahan clay tidak mudah rusak dan awet, cocok sekali untuk gantungan kunci, cincin, dan hiasan dinding yang lucu-lucu termasuk tempat aksesoris" Pungkasnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait