Hampers lauk pauk ini dikemas dengan tenong anyaman bambu untuk kesan tradisional. Titik sengaja memilih tenong ini untuk mendukung UMKM lokal dan meningkatkan perputaran ekonomi.
"Ini salah satu upaya kami membangkitkan ekonomi kreatif, serta salah satu bentuk menjaga lingkungan. Anyaman bambu mudah terurai ketika menjadi sampah," urainya.
Dalam sehari, Titik bisa membuat sekitar 40 hingga 75 paket hampers lauk pauk. Satu paket berisi empat macam lauk dibanderol dengan harga Rp 250 ribu. Konsumen juga bisa memesan hampers sesuai budget mulai dari Rp 150 ribu.
"Pesanan mostly dari Sidoarjo dan Surabaya. Karena isinya lauk pauk, jadi belum bisa kirim keluar kota. Saat ini yang order mostly instansi, kantor swasta, dan individu," tutup Titik.
Inovasi hampers lauk pauk Warung Mimi menunjukkan peluang bisnis baru yang kreatif dan menarik di momen Ramadan dan Idul Fitri.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait